Jamu tradisional merupakan warisan budaya yang telah di turunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Jamu merupakan obat tradisional yang berbahan dasar alami dan dapat diperoleh dari lingkungan sekitar.
Tim KKN-T UMSIDA Desa Pilang yang di pimpin oleh Elim sebagai koordinator pelaksana kegiatan mengusung Judul mengajarkan pembuatan jamu serbuk sebagai bentuk untuk meningkatkan pengetahuan dan produktifitas warga. Kegaiatan berlangsung pada Minggu sore di balai RW Dusun Rame Desa Pilang (10/10).
Kegiatan yang dihadiri oleh warga Dusun Rame Desa Pilang sebanyak 10 dari 15 warga yang diundang. Mengingat kegiatan mengumpulkan warga masih dalam pandemi maka kegiatan dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Tata cara pembuatan jamu serbuk cukup mudah dilakukan" ujar salah satu warga yang mengikuti kegiatan.
Cara membuat tanaman toga menjadi serbuk dapat dilakukan dengan dua cara. "Cara pertama adalah dengan memotong kecil -- kecil dan tipis tanaman rempah kemudian di jemur hingga kering, setelah kering di haluskan dengan alat bantu blander" jelas Mila. Evi menambahkan penjelasan "Cara selanjutnya adalah dengan mamarut jahe kemudian ditambahkan air dan  diambil sari -- sari nya dan di masak dengan ditambahkan gula pasir dengan perbandingan 500 gr jahe dengan 1 kg gula pasir dimasak hingga mendidih dan menjadi serbuk."
Pembuatan jamu serbuk ini kedepannya dapat di jual belikan sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga. Jamu dikemas dalam kemasan pouch berukuran 100 gr dan di beri label untuk meningkatkan daya tarik. Jamu serbuk yang diusung oleh tim KKN adalah kunyit, kencur dan jahe merah. Keuntungan dari tanaman toga dijadikan serbuk adalah lebih praktis dan lebih tahan lama.
Ditulis Oleh : Â Andhini Rizki Yuliati & Evi Noor Khikmah