Ketampanan Nabi Yusuf sudah tidak terdengar asing bagi sebagian umat islam. Memang kita tidak tahu seberapa tampan beliau sebenarnya, dengan tidak adanya bukti fisik, namun ketampanan sosok Nabi Yusuf jelas-jelas sudah gambalng diterangkan dalam Al-Qur'an dan Hadits.
      Dalam sebuah Riwayat Rasulullah pernah menyanjung tentang seberapa tampannya rupa Nabi Yusuf. Riwayat lain juga menyebutkan dalam kitab Al-Mahabbah karya dari Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa Seorang imam yang bernama Imam Muhammad bin Asy'ats berkata:
"Pada saat Nabi yasuf 'Alaihissalam berada dimesir, dan penduduk mesir saat itu pernah 4 bulan tanpa ada makanan. Jika mereka merasa lapar, mereka cukuplah memandang wajah rupawannya Nabi Yusuf hingga ketampanannya membuat mereka itu terlena dan melupakan rasa laparnya."
      Akan tetapi, kali ini bukan kisah Nabi Yusuf yang akan kita kulik, melainkan kisah seorang Tabi'in yang dikenal tidak hanya dengan ilmu-ilmunya yang luas, tapi juga karena keindahan fisik beliau yang luar biasa mempesona. Akhlak mulianya membuatnya menjadi sosok yang kerap dibandingkan dengan Nabi Yusuf AS, baik dari segi fisik maupun dari segi menjaga kesucian diri. Kisah ini penulis dapatkan dari Kitab Qobasun Nuril Mubin Min Ihya'Ulumid Din, lebih tepatnya dalam bab Kitabu Kasru As-Syahawat, halaman 73-74.
Kisah Sulaiman bin Yasar
      Dikisahkan Dari Sulaiman Bin Yasar, bahwasannya ia bepergian dari Madinah bersama temannya untuk menunaikan haji, sehingga telah sampai keduanya di desa Abwa' (sebuah desa yang disana dimakamkannya Ibunda Rasulullah yaitu Sayyidah Aminah). Kemudian temannya mengambil makanan lalu pergi kepasar, sedangkan Sulaiman berada di dalam sebuah tenda, diceritakan bahwa sulaiman adalah lelaki yang sangat tampan.
      Kemudian ada seorang gadis pedesaan (Arab Badui) mengenakan Burqo' (semacam cadar) yang memandangnya dari atas gunung, gadis badui ini memiliki paras cantik jelita bak gelapnya malam yang disinari bulan purnama, gadis badui itu tergoda dengan ketampanan paras Sulaiman, gadis itu pun mendatanginya dan membuka burqo'nya memperlihatkan wajahnya (pada Sulaiman) yang cantik tanpa permisi dan salam, Sulaiman menyangka si gadis menginginkan makanan, Sulaiman pun berinisiatif bangun dari duduknya dan pergi ke sisa-sisa makanan untuk diberikan ke gadis itu,
Lalu gadis itu menjawab : "bukan itu yang aku inginkan"(menjurus untuk melakukan hal tak senonoh)
Kemudian Sulaiman pun berkata : sungguh iblis telah mempersiapkanmu untukku ? lalu, Sulaiman meyembunyikan kepalanya diantara 2 lututnya  sembari meratap menangis sejadi-jadinya (atas kejadian yang telah terjadi),
Ketika dia (gadis) melihat kejadian itu seketika dia menutup burqonya, seketika pergi dari tenda Sulaiman karna merasa malu dan bersalah, kemudian selang beberapa saat teman Sulaiman pun datang dan melihat mata Sulaiman yang sembab (bengkak) karena menangis,
Temannya Sulaiman bertanya : "Apa yang kamu tangisi?"