Stuttlecock Aqsa Menjadi Produk Unggulan Indonesia Yang Mulai Dikenal Di Ranah Internasional

Tasikmalaya, Jawabarat. Shuttlecock AQSA menjadi salah satu produk unggulan Indonesia yang kini semakin dikenal di berbagai kota besar tanah air. Berasal dari kota Tasikmalaya, shuttlecock ini merupakan hasil karya dari kelauarga Bapak Mugni Anwari Titirloloby, dengan Andhika Maulana Titirloloby sebagai generasi penerus yang turut mengembangkan usaha keluarga. Shuttlecock AQSA sendiri dinamai AQSA dikarenakan bapak Mugni Anwari Titirloloby mempunyai dua anak putra yang bernama Aqsa dan Andhika, Dimana nama Aqsa untuk nama gor di kota Tasikmalaya.

Shuttlecock AQSA awalnya dikembangakan di Tasikmalaya, namun proses produksi utamanya kini berpusat di Kota Solo, Surakarta. Kota Solo memang dikenal sebagai salah satu sentra industry shuttlecock di Indonesia, dengan banyak pengrajin yang telah turun temurun memproduksi kok bulu tangkis berkualitas tinggi. Proses pembuatan shuttlecock AQSA memadukan keahlian tradisional dan pemilohan bahan baku terbaik, seperti bulu bebek dan ayam, yang disesuaikan dengan kebutuhan kecepatan suttlecock.

Shuttlecock AQSA hadir dalam beberapa Tingkat kecepatan, yang biasanya ditandai dengan angka seperti 75, 76, 77, 78, dan 79. Angka-angka ini mengacu pada kecepatan terbang shuttlecock saat digunakan, sehingga pemain dapat memilih sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan permainan. Shuttlecock dengan kecepatan sedang umumnya digunakan di wilayah dengan ketinggian permukaan laut standar, seperti di sebagian besar kota besar di Indonesia.

Keunggulan kualitas shuttlecock AQSA membuatnya telah diimpor ke berbagai kota besar, seperti Bandung, Solo, Bali, Jakarta, dan kota-kota lainnya. Produk ini kerap menjadi pilihan utama dalam berbagai ajang kompetisi bulu tangkis bergengsi di tingkat daerah maupun nasional. Permintaan shuttlecock produksi Solo, termasuk AQSA, terus meningkat seiring dengan maraknya turnamen dan tingginya minat masyarakat terhadap
olahraga bulu tangkis.

Keluarga Titirloloby berkomitmen menjaga kualitas shuttlecock AQSA dengan terus melakukan inovasi pada bahan baku dan proses produksi. Penggunaan bulu bebek dan ayam dipilih secara selektif untuk memastikan shuttlecock memiliki daya tahan, kestabilan terbang, dan kecepatan yang sesuai standar turnamen. Setiap shuttlecock diproduksi dengan ketelitian tinggi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan para atlet dan pecinta bulu tangkis di seluruh Indonesia.

Shuttlecock AQSA membuktikan bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing dan menjadi pilihan utama di berbagai kompetisi, sekaligus mengangkat nama Tasikmalaya dan Solo sebagai sentra industri shuttlecock nasional.