Metode dalam pelaksanaan kegiatan abdimas ini adalah melalui pendekatan partisipatif masyarakat dan eksperimen melalui lateral thinking, artinya mengidentifikasi secara holistik permasalahan yang ada di tingkat pengrajin batik di dalam Komunitas Rumah Batik Putat, dan selanjutnya melibatkan masyarakat pengrajin batik tersebut untuk berpikir lateral (out of the box) untuk meningkatkan kemampuan inovasi dari apa yang selama ini mereka pahami.Â
Metode pencapaian pengembangan inovasi dilakukan dengan melepaskan cara berpikir yang konvensional di kalangan para pengrajin batik agar mereka dapat menemukan hal baru, bentuk dan fungsi baru dari material pembentuk kain batik, yang selama ini mereka kerjakan.Â
Metode eksperimen material diterapkan dalam kegiatan abdimas ini, dengan cara mengajak masyarakat pengrajin untuk mencoba hal baru, mencoba material baru dan menciptakan alat  baru sehingga produktifitas batik yang lebih artistik dan inovatif dapat dicapai. Untuk mencapai tujuan, mahsiswa juga dilibatkan dalam kegiatan ini sebagai inisiator dalam bidang pengayaan desain berbasis keilmuan.Â
Mahasiswa dapat sekaligus belajar untuk mengolah hasil kreatifitas yang diajarkan di dalam praktikum melalui matakuliah Sains Material serta mendokumentasikan, selanjutnya mempublikasikan seluruh proses belajar yang secara riil di dalam wujud nyata bersama masyarakat. Mahasiswa akan memberikan sumbangsih dan berpengalaman secara nyata sesuai dengan visi MBKM ( Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Pengembangkan keahlian dan fungsinya sebagai inisistor dalam masyarakat sekaligus dapat menjadi jembatan bagi edukasi kepada masyarakat di wilayah lainnya. Â
Output IPTEKS yang dikembangkan berkaitan dengan peningkatan mitra Rumah Batik Putat agar  memiliki kemampuan dalam memberdayakan usaha mereka lebih variatif dengan media yang beragam. Pengembangan pengetahuan dilakukan bersama-sama dengan mitra untuk memperoleh inovasi bersama. Melalui inovasi ini masyarakat pengrajin mampu memiliki karya desain dalam bentuk motif, desain industri maupun produk-produk alternatif, yang dapat dikembangkan seterusnya sebagai produk industri yang berkelanjutan.
Kegiatan pelatihan Batik Kayu bagi masyarakat memberikan pengaruh yang signifikan. Menurut peserta pelatihan mereka mengalami perubahan mind set dalam memandang Batik, yang pada umumnya hanya di atas kain, sekarang cara pandang dan pengalaman mereka menjadi berubah. Perubahan ini membawa dampak pada cara berpikir yang sebelumnya terbatas pada satu media, sekarang mereka sudah memikirkan inovasi-inovasi baru di bidang kerajinan membatik.
Perubahan cara berpikir terhadap media batik, membawa perubahan terhadap hasil karya para pengrajin. Tentu saja klien/pelanggan batik yang selama ini hanya melanggan kain batik, akan memiliki pilihan-pilihan baru yang dapat diproduksi untuk memenuhi barang-barang kebutuhan terkait batik. Inovasi batik yang diajarkan kepada para pengrajin di Rumah Batik Putat, mampu memberikan alternatif baru pada keberagaman produk dan desain batik. Ke depan dengan adanya hasil karya yang mulai diproduksi dapat memberikan tambahan penghasilan yang akan merubah dampak ekonomi dan sosial.
Hasil pelatihan batik kayu yang diterapkan untuk menghasilkan produk-produk baru sebagai hasil karya dari komunitas rumah batik dapat berkontribusi untuk menunjang pariwisata di Surabaya. Kampung Batik Putat akan memberikan khasanah baru dalam bidang perbatikan yang secara riil memberikan nilai tambah bagi destinasi wisata. Selain wisata perkembangan teknik batik yang dilakukan di Rumah Batik Putat dengan menerapkan batik kayu juga dapat berdampak kepada sektor kerajinan dan produk di sektor pertukangan dan pencaharian lainnya yang secara sinergi bahu membahu untuk menciptakan kerajinan bebasis batik kayu dan turunannnya.
Kegiatan pelatihan untuk meningkatkan keunggulan mitra dapat terus dilakukan agar peningkatan daya saing komunitas pembatik dapat terus ditingkatkan. Melalui kegiatan ini maka perlu dilakukan beberapa hal, yaitu pelatihan dasar desain motif dan pola batik, pelatihan kreatifitas pengolahan kayu sebagai bahan dasar batik, teknik produksi dan efektifitas pembuatan kreatifitas batik kayu.
Pelaksanaan kegiatan abdimas dengan kegiatan pelatihan batik kayu memberikan manfaat yang sangat signifikan kepada masyarakat komunitas pengrajin. Hal ini berdampak pada perubahan dan pembaharuan  cara berpikir dari material batik konvensional di atas kain, kepada berbagai kemungkinan alternatif material baru, utamanya dalam hal ini kayu. Peningkatan cara berpikir dan pengembagan inovasi akan menghasilkan karya-karya baru dan tentunya berpengaruh kepada bentuk karya yang dihasilkan. Keberagaman hasil karya dan produk-produk baru akan memberikan peningkatan pada berbagai sektor ekonomi dan sosial. (Pandu,Arifin,Sallie,Enrico)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI