Mohon tunggu...
Anda Pratama
Anda Pratama Mohon Tunggu... Security - Belum Diterangkan

Hai saya Anda, salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah Kita Benar Sedang Mengalami Krisis Dalam Berbahasa?

28 Mei 2020   20:28 Diperbarui: 28 Mei 2020   20:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mari kita melepaskan diri dari manusia purba, dan fokus dalam pembahasan bahasa. Kita akan memahami bahasa bukan saja sarana komunikasi, juga sebuah "alat".

Alat yang digunakan Tuhan untuk merubah dunia. Sedikit mengarah ke trilogi agama didunia ini, Tuhan selalu akan menggunakan bahasa terlebih dahulu,dan dengan sangat konsisten, melakukan penekanan dengan bahasa, sebelum akhirnya melakukan tindakan. Betul ?

Lalu, bagaimana dengan kita manusia menggunakan bahasa ke manusia lainnya?

Tentu saja beragam. Menipu, mendoktrin, mengilhami, mensugesti dan sebagainya. Nah, bagian yang kita bahas bagian yang terakhir. 

"Mensugesti"

Sugesti dalam pengertian singkatnya berarti membimbing pikiran dengan sebuah bahasa. Kalau dalam terapannya, kalian bisa bilang kata "cantik" ke seorang wanita, secara konsisten dan terus menerus. Lalu kalian akan mendapati kalau wanita itu berpikiran kalau dirinya "cantik".

Singkat cerita dari segesti di atas, saya pernah baca di suatu situs yang membahas tentang cinta. Ada satu kalimatnya yang seperti ini.

"kalau kamu ingin orang lain tau, bahwa kamu mencintainya. Ya katakan kalau kamu mencintainya"

Ett, sebentar. Saya tidak menerima keluhan pasal cinta. 

Karena saya juga merasakan hal yang sama. urusuan cinta, tidak segampang mengatakan kata cinta itu sendiri. itu juga alasan saya nyasar ke web itu, tapi yang perlu kita pahami di qoute tersebut, adalah hal mendasarnya. 

"kalau kamu ingin orang lain tau, ya kasi tau"   (jika terjadi kesalahpahaman antara pembaca dan penulis yang mengakibatkan pembaca mengalami cidera hati, seperti penolakan dan sebagainya, itu diluar tanggung jawab penulis.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun