Mohon tunggu...
Andang Masnur
Andang Masnur Mohon Tunggu... Relawan - Komisioner

Komisioner KPUD Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara | Sedang Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Karena Ayah Menikah Lagi

29 Februari 2020   08:02 Diperbarui: 29 Februari 2020   08:04 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah tangis tiba-tiba pecah di tengah malam. Aku mendengarnya samar di awal, makin lama makin jelas terdengar. Ternyata tangis itu dari kamar ibu ku.

Aku yang sedari tadi masih berkutat di depan laptop mengejar deadline kerjaan kantor beranjak keluar kamar dan menghampiri kamar ibu. Seringkali memang ibu mengigau dalam tidurnya. Pernah aku dan kedua adik ku sampai terpingkal-pingkal tertawa dibuatnya. Mungkin karena terlalu fansnya terhadap salah satu peserta konteks dangdut di tv, dia sampai pernah mengigau dan bernyanyi layaknya seorang kontestan.

Tapi kali ini tidak, ku pastikan suara itu bukan tangis karena mengigau. Ku ketuk pintu kamarnya yang ternyata memang tidak terkunci.

"Bu, ada apa? Kenapa menangis?"
"Ibu mimpi lagi yah?"

Dua pertanyaanku itu belum terjawab. Dia kemudian berusaha diam, tapi terlihat sulit.

"Ayahmu" jawabnya singkat

"Astagaa.. Ayah kenapa Bu?"
Pikiranku tertuju pada ayahku yang dua malam hari ini memang sedang dalam perjalanan bisnisnya ke kota. Keluarga kami mengurusi bisnis furniture kecil-kecilan.

Aku kemudian berniat beranjak mencari handphone ku untuk menelfon. Tapi ku lihat ibu malah meraih ku seakan melarang niat ku itu. Dia kemudian memelukku dan kembali menangis. Kali ini lebih pecah dari tangis sebelumnya.

Aku yang sedari tadi masih belum tahu keadaan ayah semakin bingung. Ku coba menenangkan ibu dan mengajaknya bicara.

"Arya, ayahmu tidak kenapa-kenapa" ucap ibu membuka pembicaraan. Mungkin karena sadar aku yang sedari tadi panik melihatnya menangis tapi belum tahu apa dan kenapa dia menangis.

"Ayahmu ternyata menikah lagi di kota"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun