Awal saya ditempatkan di KPP Pratama Malang Utara saya memiliki banyak pertanyaan dalam benak saya. Bagaimana dengan para pegawai disana, friendly ataukah tidak ? Bagaimana dengan kantornya, maju ataukah biasa biasa saja ? Kira kira saya kerasan ataukah tidak ya, nanti disana ?. Begitulah sejumlah pertanyaan yang saat itu selalu menghantui fikiran saya.
Sebelumnya saya adalah Mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) Diploma I Jurusan Perpajakan yang baru Oktober tahun 2016 lalu saya  lulus. Setelah lulus, Alhamdulillah saya bisa magang di kantor pajak kota saya sendiri selama 7 bulan. Lumayan lah setiap hari kita bisa bertemu keluarga walau tak genap satu tahun penuh, tapi itu sungguh rezeki yang sangat saya syukuri.
Ok... Kita kembali lagi ya ke cerita saya di kantor yang baru, KPP Pratama Malang Utara. Saat itu hari Senin tanggal 10 Juli 2017, awal saya masuk di kantor ini. Kebetulan waktu itu bertepatan dengan kegiatan morning activity, yaitu dimana seluruh pegawai berkumpul untuk melaksanakan do'a pagi dan pengarahan dari Kepala Kantor. Di akhir kegiatan pun kami berlima (para pegawai baru) memperkenalkan diri di depan para pegawai kantor ini. Saya ingat sekali waktu itu para pegawai sangat antusias menyambut perkenalan kami. "Wah ini sepertinya baik -- baik dan friendly nih para pegawainya", begitu kata saya dalam hati.
Hari demi hari saya mulai punya banyak kenalan di kantor ini, mulai dari cs, satpam, AR hingga pejabat eselon. Ternyata benar, orang-orangnya friendly dan enak untuk bergaul.
Waktu demi waktu kita sangat disibukkan dengan mengejar target penerimaan negara, karena saat itu sudah mendekati akhir tahun 2017. Bahkan di tengah - Â tengah itu, kantor ini juga terpilih menjadi KPP Percontohan di tingkat Kanwil DJP Jawa Timur III yang nantinya akan menjadi wakil dari Kanwil DJP Jatim III yang akan dibandingkan dengan KPP lain se Indonesia.
Bisa dibayangkan kita sibuk banget kan, selain mengejar target juga kita mempersiapkan inovasi -- inovasi untuk kantor.
Yang saya rasakan di kantor ini berbeda dengan yang sebelumnya. Kepala kantor hingga seluruh pegawainya sangat semangat dalam berupaya agar target penerimaan di tahun 2017 tercapai. Mulai dari do'a pagi hingga kegiatan morning activity kita selalu diingatkan target kita sudah mencapai berapa, dan kurang berapa. Kepala kantorpun juga tak kalah, selalu mengingatkan upaya -- upaya apa saja yang harus dilakukan di waktu -- waktu akhir mendekati akhir tahun 2017. Para Kepala Seksi pun sangat bersinergi dalam bekerjasama mencapai target penerimaan ini. Disitulah saya kagum, wah ternyata kantor ini T- O - P Â B - G - T yaa TOP BANGET deh, benar -- benar kompak dan komitmen untuk untuk mencapai target 100%.
Segala upaya dikerahkan mulai dari jasmani hingga rohani, mulai dari upaya di bidang perpajakan, motivasi, pengajian, hingga do'a bersama dengan kyai dan anak yatim.
Dan apa hasilnya? Alhamdulillah kantor saya melebihi target 100% yaitu mencapai 103,83%. Walaupun saya bukan sebagai AR yang secara langsung bergerak menggali dan menghimpun penerimaan negara, tapi saya sebagai salah satu pegawai KPP Pratama Malang Utara ini turut bangga. Secara, kan ini kantor saya yang pertama dan dalam tahun itu tidak semua kantor dapat mencapai targetnya, memang sih targetnya cukup fantastis jadi bukanlah hal yang mudah untuk bisa mencapai target penerimaan ini. Butuh darah dan air mata lah kalau kata peribahasa.
Oya, terkait KPP percontohan tadi belum saya ceritakan ya mengenai inovasi -- inovasi apa yang ada di kantor saya, ok.. mari kita kembali kesana. Jadi gini ceritanya, saat itu Kepala kantor, Kepala Seksi, Supervisor, AR hingga Pelaksana pun turut berembuk untuk inovasi kantor agar dapat bermanfaat untuk wajib pajak dan juga kantor ini.
Inovasi yang pertama yaitu Aplikasi E-TPT, aplikasi ini sepertinya belum banyak dimiliki kantor lain deh. Aplikasi E-TPT ini sangat membantu sekali buat wajib pajak, kenapa..? karena disini kita bisa pesan antrian dari mana saja kita berada, jadi tak perlu jauh -- jauh ke kantor untuk mengambil nomor antrian, begitu sampai kantor ternyata banyak juga yang mengantri, duh betapa capeknya dan menjenuhkan, bila kita harus nunggu lama - lama sedangkan urusan kita masih banyak di luar sana.