Mohon tunggu...
Anata Suciadeva
Anata Suciadeva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswa Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaya Hidupnya Mulai Disorot Publik, Para Pejabat pun Ketar-Ketir

22 Maret 2023   21:45 Diperbarui: 22 Maret 2023   22:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anak pejabat pajak bea cukai Indonesia yang ramai dibicarakan warganet karena melakukan flexing di media sosial (KOLASE PRAMBORS)

Menjadi pemangku jabatan di sebuah instansi besar memang kerap kali mendapat sorotan tajam publik. Dimana semua gerak-gerik, tingkah laku, dan gaya hidup mereka menjadi tontonan para netizen. 

Ditambah lagi dengan berkembang pesatnya teknologi informasi dari zaman ke zaman, media sosial menjadi ladang untuk menyuguhkan berbagai informasi terkini mulai dari informasi perekonomian, sosial, budaya, politik dan masih banyak lagi. 

Saat ini beberapa platform media sosial tampaknya sudah sangat erat dengan kehidupan manusia, hal ini terlihat dari apa yang disajikan kepada khalayak ramai melalui media seperti instagram, facebook, twitter, tiktok, dan masih banyak lagi. 

Gaya hidup sederhana yang telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia perlahan mulai luntur, semua orang berbondong-bondong melakukan flexing atas kekayaan yang mereka miliki di berbagai platform media sosial, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai menerapkan hal negatif berupa hedonisme. 

Hedonisme merupakan salah satu gaya hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi ialah tujuan utama yang harus dicapai dalam hidup, contohnya seperti boros, membeli barang yang tidak sesuai kebutuhan yang hanya bersumber dari rasa ingin, menerapkan gaya hidup super mewah, dan masih banyak lagi. 

Tentunya hal ini sangat bertolak belakang dengan jati diri seorang warga negara Indonesia. sikap hedonisme dengan melakukan flexing di media sosial ini tidak hanya dilakukan oleh beberapa kalangan saja, dari yang muda hingga tua, dari yang warga biasa hingga para pejabat negara semua seakan berlomba-lomba melakukan flexing.

 Meskipun bekerja sebagai pejabat negara terlihat sangat menjanjikan, namun pada kenyataannya gaji dan tunjangan yang mereka terima tidaklah sebanyak itu. Hal ini lah yang membuat masyarakat terheran-heran. Dari manakah mereka mendapatkan segala kemewahan tersebut?, jika gaji yang mereka terima tidak sebanyak itu. 

Nah, beberapa saat belakangan ini sejumlah kasus yang berkaitan dengan pejabat mendadak viral. Salah satunya kasus Mario dandy yang telah membuka mata publik lebar-lebar dan menjadi pintu pembuka terungkapnya berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh para pemangku jabatan di Indonesia. 

Tak hanya sebagai flexing ternyata bekerja sebagai pejabat negara membuat seseorang bersikap semena-mena dan semaunya. Dan sejak terungkapnya beberapa kasus yang menunjukkan ketidakwajaran kekayaan, mulai beredar rumor bahwa para pejabat mulai merasa was-was dan ketar-ketir. 

Pasalnya dari beberapa kasus yang telah terjadi setelah diusut ternyata beberapa barang mewah yang mereka miliki tidak terdaftar pada LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun