Mohon tunggu...
Anastasya Nugrahany N.F
Anastasya Nugrahany N.F Mohon Tunggu... mahasiswa

suka memasak, kulineran dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Financial

Efektifitas Subsidi Dan Bantuan Sosial Dalam Menjaga Daya Beli Masyarakat

5 Oktober 2025   22:31 Diperbarui: 5 Oktober 2025   22:35 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Subsidi dan bantuan sosial (Bansos) adalah salah satu peran yang sangat penting yang dipakai oleh pemerintah untuk membantu menjaga daya beli masyarakat, terkhususnya pada kelompok yang rentan dan miskin, dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang terjadi agar mereka tetap bisa untuk membeli kebutuhan hidup. Kebijakan ini sangat diharapkan dapat membantu untuk menjaga kestabilan konsumsi rumah tangga dan juga mengurangi dampak inflasi dan kemiskinan yang dapat menghabat pertumbuhan ekonomi nasional. Akan tetapi, pelaksanaan program subidi dan bantuan sosial tersebut masih belum sepenuhnya efektif dan masih juga memerlukan berbagai perbaikan agar hasilnya bisa lebih optimal.

Menurut sudut pandang pribadi, subsidi dan bantuan soasial (Bansos) ini sebenarnya memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah penurunan konsumsi masyarakat yang diakibatkan oleh adanya kenaikan harga kebutuhan pokok. Pemerintah sudah menyalurkan berbagai program subsidi dan bantuuan sosial seperti Bantuan Tunai Langsung (BLT), subsidi bahan bakar minyak (BBM), serta program Keluarga Harapan (PKH) agar dapat mengurangi beban ekonomi masyarakat. Subsidi di sektor energi dan pangan juga dapat membantu untuk menjaga kestabilan harga sehingga daya beli masyarakat kelompok rentan dan miskin masih tetap terjaga. Selain itu, terdapat juga berbagai program bansos yang berfokus pada bidang kesehatan,pangan dan pendidikan hal itu menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Akan tetapi program subsidi dan bantuan sosial ini masih sering terjadi ketidaktepatan sasaran dan ketidakmerataan dalam penyaluranya. Masih banyak masyarakat yang sebenarnya membutuhkan justru malah tidak mendapatkan bantuan itu, sementara itu ada juga yang sebenarnya tidak berhak malah mendapatkan bantuan sosial tersebut. Masalah tersebut semakin sulit untuk diatasi dikarenakan birokrasi yang rumit serta sistem pendataanya yang belum sepenuhnya optimal, sehingga mengakibatkan penyaluran bantuan tersebut menjadi kurang efektif. Contohnya yaitu, jumlah BLT yang diberikan dinilai terlalu kecil dan masih belum cukup untuk membantu masyarakat dalam mengahadapi kenaikan harga kebutuhan pokok. Selain itu, bantuan yang hanya berfokus pada kelompok miskin saja tanpa memperhatikan kelas menengah yang juga rentan terhadap dampak inflasi juga membuat perlindungan sosial menjadi kurang inklusif.

Dalam jangka panjang, ketergantungan masyarakat pada bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan dampak yang negatif yang perlu untuk diwaspadai. Karena ketergantungan hal tersebut dapat membuat para masyarakat kurang termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka secara mandiri. Selain itu, lemahnya transparansi dan pengawasan dalam penyaluran juga dapat meningkatkan resiko dalam penyalahgunaan dana dan korupsi, yang pada akhirnya juga dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi pemerintahan akibat penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran tersebut.

Untuk mengatasi masalah tersebut sangat diperlukan untuk reformasi secara menyeluruh terhadap sistem perlindungan sosial di Indonesia. Pertama, pemerintah perlu memperbarui data serta melakukan pemantauan secara real time dengan meningkatkan ketepatan dan keterbukaan dalam pendataan penerima bantuan dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada. Penerapan sistem yang terpadu atau integrasi antar lembaga juga dapat membantu untuk menghindari tumpang tindih serta dapat mempercepat penyaluran bantuan. Kedua, program subsidi dan bantuan sosial (Bansos) sebaiknya difokuskan terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, misalnya dengan melalui pelatihan keterampilan, pemberian akses pembiayaan mikro, dan dalam penyediaan lapangan pekerjaan agar masyarakat tidak terus bergantung pada bantuan sosial. Ketiga, jumlah dan jangkauan bantuan sosial juga perlu disesuaikan dengan kondisi yang nyata di lapangan, terutama dikondisi yang tengah terjadi inflasi dan kenaikan harga barang, serta memperhatikan juga kelompok kelas menengah yang rentan. Pemerintah juga sangat perlu untuk memperkuat kerja sama antara sektor publik dan swasta dalam upaya penyaluran bantuan sosial (Bansos), serta melakukan juga evaluasi rutin berdasarkan data yang akurat untuk mengetahui dampak dan efektivitas dari program tersebut. Hal itu sangat diperlukan agar kebijakan bisa dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. dengan begitu, subsidi dan bantuan sosial tidak hanya berfungsi sebagai penyangga daya beli dalam jangka pendek, tetapi juga bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi yang inklusif yang berkelanjutan.

Jadi pada keseluruhanya, subsidi dan bantuan sosial ini tetap menjadi peranan yang penting dalam upaya menjaga daya beli masyarakat dan untuk mendukung stabilitas ekonomi nasional Indonesia. Keberhasilan dalam program ini sangat bergantung pada ketepatan sasaran dalam penyaluran subsidi dan bantuan sosial, kelancaran distribusi, dan juga sinergi yang baik antara kebijakan subsidi dan bantuan sosial dengan program pemberdayaan ekonomi. Dengan adanya pembenahan pada sistem data yang lebih akurat, peningkatan koordinasi antar lembaga, dan penerapan kebijakan yang berorientasi untuk mendorong kemandirian masyarakat, subsidi dan bantuan sosial dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam mengurangi kemiskinan, menjaga keseimbangan ekonomi, serta dapat mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi indonesia.

 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun