Mohon tunggu...
Ana NurFajriyati
Ana NurFajriyati Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SD

Guru SD

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyalakan Api Literasi di Kota Ngapak Kebumen

28 November 2019   21:13 Diperbarui: 28 November 2019   22:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap hari tidak lepas pemandangan anak beserta gadget di tangannya. Apalagi saat ini wifi corner sudah tersedia di berbagai tempat. Menjadikan internet sangat mudah diakses secara murah bahkan gratis. 

Melalui internet beraneka macam informasi mampu di dapat, baik anak-anak, remaja, orang tua bisa mengakses secara bebas. Termasuk untuk mencari materi pelajaran. Tinggal menulis kata kunci yang ingin dicari, jawaban pun tersedia. Tak heran anak-anak lebih memilih mencari materi pelajaran atau informasi lainnya dari internet. 

Alhasil mereka kurang tertarik dengan buku. Minat baca mereka pun menurun. Belum lagi games-games online yang menarik perhatian dan menyita waktu mereka ketika sudah asyik bermain game. 

Bermain games menggunakan gadget pun menjadi aktivitas sehari-hari. Sudah jarang anak-anak terlihat bermain bersama memainkan permainan tradisional. Masing-masing asyik dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Hal tersebut akan berdampak pada perkembangan sosial anak menjadi kurang berkembang.

Hal tersebut membuat saya memberanikan diri mengajukan diri sebagai pengelola rumah baca ketika saya secara tidak sengaja melihat instagram story milik salah satu penulis Indonesia Stella Olivia yang sedang mencari lokasi dan pengelola rumah baca untuk rumah baca yang akan dia dan teman-teman komunitasnya "Welcome Friends Nulis Bareng" dirikan. 

Setelah wawancara panjang lebar melalui whatsapp, akhirnya saya terpilih menjadi pengelola dan akan ada rumah baca di Kebumen! Yeaay! Rumah Baca "Welome Friends" (RBWF) pun akhir nya didirikan dan diresmikan pada Minggu, 11 Agustus 2019. 

Setelah itu pun kiriman-kiriman buku berdatangan dari berbagai kota selama beberapa minggu hampir setiap hari. Bahkan sampai pak kurirnya terheran-heran karena terlalu sering dan banyak kiriman paket yang dikirimkan. Hehe. 

Terima kasih banyak para donatur! Sampai akhirnya hingga bulan November 2019 sudah terkumpul  lebih dari 1100- an buku. Terdiri dari teks pelajaran, pengetahuan umum, novel, dan beragam buku anak-anak. Selain buku-buku, beberapa donatur mengirimkan beberapa permainan edukatif seperti puzzle, lego, dan juga buku-buku mewarnai serta alat tulis seperti pensil, rautan, dan pensil warna.

Anak-anak pun datang silih berganti setiap hari ke RBWF. Baik untuk membaca-baca buku, mewarnai, ataupun bermain lego atau puzzle. Dari anak-anak balita, TK, SD, SLTP, SLTA bahkan mahasiswa. Dukungan pun datang dari berbagai pihak seperti masyarakat dan orang tua anak, yang terkadang mengajak anaknya untuk datang ke RBWF. 

Melalui adanya rumah baca ini, semoga mampu menyalakan api literasi di salah satu sudut kota Ngapak Kebumen dan mampu menjadi sumber literasi tiada batas bagi masyarakat sekitar serta mampu menjadi tempat bermain anak-anak memainkan permainan edukatif sehingga anak-anak tidak kecanduan dengan gadget sepanjang hari. Semoga api literasi kecil ini mampu menjalar ke berbagai daerah-daerah lainnya. Aamiin. Salam literasi!

Untuk foto-foto dokumentasi RBWF bisa dilihat di ig @welcomefriends99 😊 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun