Mohon tunggu...
Ananta Politan
Ananta Politan Mohon Tunggu...

pewarta media daring (saat ini Waspada Online) dan penulis blog (www.telaah.info)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Momentum Bakso/Sate

10 November 2010   11:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:43 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1289389549950979197

Ada hal yang unik, bila kita berkesempatan mengakses situs perambah dunia maya yang populer, Google. Dengan kata kunci: bakso sate, di beberapa ruas hasil pencarian akan didapati gambar Presiden AS, Barack Obama. Walau kata kunci tersebut berkaitan erat dengan jenis makanan ringan yang jamak di jumpai di jalanan, namun tidak ada artian bahwa Presiden yang dulu sempat menyandang nama Barry Soetoro tersebut menekuni side job menjadi penjaja penganan ini.

Selama dua hari kunjungannya, diperkirakan sedemikian jugalah headline berita utama media-media tanah air mengupas ungkapan rindu Obama terhadap dua jenis makanan ini. Beberapa pihak (mungkin) melebih-lebihkan bahwasanya bakso dan sate-lah yang memikat seleranya untuk mudik ke Indonesia, bukan yang lain.

Dibalik derai tawa dan senyum merekah kita, tatkala mendengar aksen Obama yang masih totok menyebutkan nama bakso dan sate, banyak juga yang memuji kepiawan Obama dalam mendekatkan diri kembali kepada rakyat Indonesia. Hal yang tak mudah, meski juga tak berat, untuk membuat kita kepincut menantikan makna kunjungannya setelah terjadi dua kali penundaan.

Kepiawaian Barack Obama dalam merebut kursi kepresidenan Amerika Serikat adalah memanfaatkan momentum yang (sangat mungkin) jarang bisa muncul. Bila dalam kampanye pilpres AS tahun lalu, dengan lihai dia memanfaatkan teknologi jejaring sosial Facebook, maka dengan lugas dua hari kunjungannya dibumbui dengan makanan tradisional Indonesia.

Kita pun terbuai dengan ungkapan rindu tersebut bahwa Indonesia memang benar menjadi bagian dari Presiden yang sempat mengecap pendidikan sekolah dasar selama empat tahun di SD Assisi. "Pulang kampung nich," ucap si anak Menteng, disambut riuh bak menyambut pahlawan. :)

Setelah makan bakso, lalu apa?

Sementara mengelus perut masing-masing, usai menikmati jamuan kenegaraan, para pejabat pemerintan boleh jadi ada yang tersadar (dan juga sangat boleh tidak jadi), akan sejumlah momentum yang lamban memanfaatkan momentum. Sejumlah pengamat menilai kelemahan mendasar inilah yang gagal meredam kekecewaan rakyat.

Mengkritisi pernyataan-pernyataan 'keseleo lidah' yang acap mengundang ketersinggungan, semisal menuding ketaktahuan korban tsunami Mentawai mengenai jarak radius aman dari terjangan laut, adalah contoh-contoh yang baik. Benar, itu adalah pernyataan spontan dari tragedi bencana yang terjadi secara spontan. Hanya saja, sama sekali tidak mendapat porsi untuk dibenarkan, bukan? Implikasinya, upaya memanfaatkan momentum dari peristiwa spontan menjadi blunder.

Balik ke sejumlah agenda non-spontan atawa terencana, kejadian teranyar dari daerah Sumatera Utara adalah Pesta Danau Toba 2010. Tidak sedikit media yang menyorot agenda peristiwa tahunan tersebut kurang berhasil mencapai target mempromosikan pariwisata di provinsi ini. Bila berhasil, bukan hanya Sumatera Utara namun juga Indonesia dapat mereguk keuntungan dari popularitas Daerah Tujuan Wisata tersebut.

Di benak sejumlah pihak, akan mengiang-ngiang pertanyaan mengapa menteri terkait batal memanfaatkan momentum agenda ini (sementara gubernur terkait sedang berada di hotel 'prodeo')? Sebuah pertanyaan yang masih menantikan jawab, bergandengan dengan tanya lain: Mengapa pemerintah kerap lalai memanfaatkan momentum laiknya momentum bakso/sate ini?

Sembari menanti jawab, tak ada salahnya kita yang di jalanan menikmati suguhan dari pedagang jalanan yang berseru-seru semangat "sateee...!!!! baksooooo....!!!!".

== tulisan yang sama bisa dibaca di blog: ananta.jissgroup.com

== Picture courtesy of Tribunnews.com (http://www.tribunnews.com/foto/berita/2010/3/15/Obamamakan22.jpg)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun