Mohon tunggu...
Anang P Armanto
Anang P Armanto Mohon Tunggu... Tentara - A doctoral program student at Indonesia Defense University

a navy officer with the rank of CDR, running with INDF PKC now as Kabagopspamlat Satlat,

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyiapkan Peacekeeper di Era Pandemi Covid-19

24 Oktober 2021   12:00 Diperbarui: 24 Oktober 2021   12:10 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indobatt vehicles on a training field (PMPP TNI)

Kedua dengan menempatkan barak pasukan yang berjauhan dan tidak mudah berinteraksi diantara peserta. Pembagiannya diutamakan antara female dan male. Barak yang tersedia sejumlah 8 barak dengan tiga tingkat pada setiap baraknya, sehingga bisa menampung lebih dari 800 personel pada setiap kegiatan Latihan. Kebersihan dan kerapian barak serta sanitasi yang baik menjadi prioritas utama dalam penempatan peserta Latihan di barak, dengan tujuan mereka tetap sehat imun tetap terjaga dengan baik yang apada akhirnya covid 19 tidak akan bisa beredar dan menyebar.

Ketiga adalah pelaksanaan latihan, latihan ini berlangsung selama 30 hari penuh dengan dibagi empat tahap, diawali dengan tahap materi pokok, tahap materi pendukung, tahap materi teknis diakhiri dengan tahap praktek aplikasi. Situasi dan kondisi saat pelaksanaan latihan ini merupakan waktu yang rentan untuk penyebaran covid 19, hal yang dilaksanakan adalah, meyakinkan bahwa semua personel latihan baik penyelenggara (PMPP TNI), peserta latihan dan juga pendukung latihan lainnya. Penggunaan sarana online dalam pemberian materi sering kali dilakukan dengan tujuan covid 19 tidak tersebar. Pembagian kelas dengan interval jarak tiap kursinya juga dilakukan. PMPP TNI mempunyai sara dan prasarana yang lengkap dalam mendukkung kegiatan pre deployment training ini, ada 6 kelas kecil, 2 kelas sedang 1 auditorium dan 1 gedung aula. Jadwal yang digunakan juga lebih fleksibel dibandingkan waktu latihan sebelum ada pendemi covid 19. Pembatasan interaksi dengan orang luar juga diberlakukan

Keempat waktu selesai pelaksaan latihan, sebelum dikembalikan ke unit masing masing dan nantinya akan kembali ke PMPP TNI untuk melaksanakan marshalling atau pemusatan sebelum keberangkatan, dilakukan test swab dan bila meragukan hasil tes swab nya maka PMPP TNI akan bekerjasama dengan RS militer terdekat yaitu RS Salak yang ada di bogor, untuk penangganan lanjutan, sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dalam penanganan pandemic covid 19.

Ruang karantina juga disiapkan oleh PMPP TNI, apabila ada penyelenggara, peserta ataupun pendukung latihan lainnya ada yang terkena covid 19. Ruang karantina ini berbeda dan berjarak agak jauh dari tempat latihan PDT. Koordinasi melekat dengan satuan Kesehatan mabes TNI juga terus dilaksanakan dalam memantau kegiatan latihan PDT.

Tindakan apa yang dilakukan apabila ada yang teridentifikasi terkena covid 19? Tentunya saja kegiatan yang cepat dan tanggap dilakkukan untuk melaksanakan observasi dan tindakan medis lanjutan, mengecek dengan swab antigen, mengistirahatkan dengan memasukkan ke kamar karantina (isolasi) kemudian mengirmkan ke RS yang ditunjuk untuk penanganan yang lebih intensif.

Untuk itu semua prajurit sebelum bergabung mengikuti pelatihan ini diwajibkan mengikuti tes swab, dengan hasil negative, selanjutnya briefing awal juga perlu dilaksanakan sebagai penekanan untuk mematuhi protokol Kesehatan yang berlaku di PMPP TNI. Disiplin merupakan kunci utamanya, disamping sikap tegas pemimpin atau komandan latihan dalaam pelaksanaan kegiatan PDT.                                        

Kesimpulannya adalah menyiapkan pasukan penjaga perdamaian dibawah payung PBB pada era pandemic covid 19 dibutuhkan ketelitian dan kewaspadaan yang lebih dari biasanya, dimulai dari (1)Koordinasi awal dengan level atas, samping dan bawah, (2) pengawasan pada Pertengahan Latihan dengan melakukan tes swab untuk memantau penyebaran covid 19 terjadi atau tidak, (3) waktu pengakhiran latihan melakukan serangkaian penutupan dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan, (4) kegiatan evaluasi latihan, lesson learned bisa digunakan dengan harapan kegiatan penyiapan pasukan selanjutnya bisa lebih tertib, terarah dan efisien sehingga pasukan penjaga perdamaian dapat denga aman melaksanakan misi di daerah konflik sesuai dengan standar PBB, dan hasil akhirnya adalah peacekeeper Indonesia memenui syarat untuk bergabung pada misi PBB sebagai sustainability atau keberlanjutan misi sebelumnya dengan protokol covid 19.

GARUDA!! Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun