Mohon tunggu...
Penulis Pinggiran
Penulis Pinggiran Mohon Tunggu... Lainnya - Semarang, Jawa Tengah

Ketidakmungkinan hanyalah sebuah opini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemimpin Muda Desa yang Hilang Arah

12 Agustus 2020   15:03 Diperbarui: 12 Agustus 2020   15:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemimpin yang baru itu harus dipahami sebagaimana mestinya. Sebagai manusia biasa dan juga sebagai bagian dari masyarakat yang ada di desa nya. 

Nirwana tak berhenti-hentinya mengingatkan dan menyerukan kepada siapa saja yang ia temui, terutama para kaum muda, agar jangan terlalu bersifat negatif dan jangan terlalu gampang menyimpulkan kepada pemimpin baru itu.

Barangkali ia lupa terhadap tugas-tugas kepemimpinannya. betapapun ia sering tinggi hati, bersikap feodal bahkan terkadang bersikap semena-mena. Tetapi ia harus tetap di dampingi agar dapat berproses untuk mengembangkan diri nya. Siapa tahu kelak ia akan menjadi pemimpin yang hebat, yang di idamkan oleh masyarakatnya. 

"Kita tidak boleh se enaknya sendiri menilai manusia, ia masih muda, masih punya peluang yang panjang untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik" Ujar Nirwana.

Tapi disisi lain, Nirwana sendiri juga merasa bingung, apa yang menjadi permasalahan warga nya selama ini juga bagian dari permasalahan diri nya.  Warganya tahu bahwa Pemimpin Muda itu begitu bersuka ria, bangga, dan menganggap dirinya sudah menjadi sesuatu di desa nya. Dan jelas-jelas reaksi ini bertolak belakang dengan keadaan psikologis. Bagaimana tidak? Seharusnya pemimpin muda itu mengerti bahwa apa yang telah ia dapatkan saat ini adalah tugas beban yang berat dan serius. 

Menjadi sosok pemimpin muda di desa lagak nya adalah pencapaian karir tertinggi. Ia menganggap bahwa apa yang telah ia raih merupakan pintu kenaikan derajat dibanding dengan orang lain. sehingga hal tersebut menjadikannya selalu memandang ke bawah terhadap orang-orang yang ada di desa nya. Padahal seharunya menjadi pemimpin muda di desa berarti ia menjadi pelayan bagi warga nya.

Barangkali  pemimpin muda itu lupa bahwa ia sedang menjadi kepala pembantu masyarakat di desa nya. Namun si pemimpin muda itu, yang katanya sarjana dan menganggap dirinya manusia modern itu lebih memandang jabatannya sebagai status sosial atau elite posisi yang di rasa lebih tinggi dibandingkan dengan kebanyakan orang. 

Nirwana terheran-heran. Lho jadi pelayan warga kok kelihatannya malah plong??. 

 Mewakili kedaulatan dan aspirasi para warganya itu menakutkan loh. Kalau pemimpin muda itu tidak serius memahami keinginan dan hati nurani warga nya dan kemudian ia tidak bertanggung jawab dalam memperjuangkan dan melaksanakan amanahnya maka sudah pasti pula kalau menurut cak nun akan ada 3 dosa yang mengancamnya. Dosa kepada tuhan yang mewarisi segela kewenangan yang tergengam oleh setiap insan manusia, dosa kepada rakyatnya, dan tentu juga dosa kepada diri nya. 

Bisa disimpulkan bahwa menjadi Kades muda baginya juga bagian dari proses elitisasi kultural, sama apa yang dibicarakan cak nun (dalam buku nya yang berjudul Gelandangan dikampung sendiri,  edisi Pemuda Transisional ). Wujud upaya dari naik kasta. dan ternyata kenaikan kasta tersebut juga di iringi dengan upaya kenaikan ekonomi, taraf gengsi budaya, serta kekuatan pengaruh dirinya terhadap orang lain. 

Sebagian kalangan penduduk merasa kecewa, kalau memang pada dasarnya keinginan yang ada pada diri pemimpin muda  seperti itu , maka baginya warga hanya sebagai tempat pijakan untuk meraih karir tertinggi yang di impikan selama ini. Warga bukan sebagai subjek utama dalam kehidupan desa yang tentu merupakan wilayah pusat dan tujuan dari tugas dan tanggung jawab pada dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun