Mohon tunggu...
ANANDIA NABILA
ANANDIA NABILA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Travelling dan Mencoba Hal Baru

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Amplang Banjarmasin: Camilan Tradisional yang SIAP GO NASIONAL Melalui Inovasi dan Digitalisasi

12 Oktober 2025   17:08 Diperbarui: 12 Oktober 2025   17:08 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Banjarmasin di Tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran produk camilan impor, amplang camilan gurih berbahan dasar ikan khas Kalimantan Selatan masih berdiri kokoh sebagai ikon kuliner Banjarmasin. Namun, siapa sangka di balik renyahnya amplang tersimpan kisah perjuangan pelaku UMKM lokal yang kini mulai bertransformasi menuju industry kreatif modern berbasis digital.

Dari Dapur Tradisional ke Pasar Digital

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah pelaku UMKM amplang di Kota Banjarmasin, mayoritas produsen masih mengandalkan proses produksi rumahan dan sistem pemasaran konvensional. "Kami masih jual langsung di toko oleh-oleh atau pasar," ujar salah satu pelaku usaha. Keterbatasan teknologi produksi dan pemasaran membuat potensi amplang belum tergarap optimal.

Padahal, menurut penelitian mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM), pengembangan amplang memiliki prospek ekonomi tinggi jika diiringi inovasi produk dan strategi pemasaran digital yang tepat. Konsumen muda tertarik membeli produk amplang dengan kemasan modern dan rasa baru.

Inovasi Rasa dan Kemasan, Kunci Daya Saing

Langkah awal transformasi dimulai dari dapur produksi dengan mengembangkan tiga varian rasa baru rumput laut, keju pedas, dan telur asin yang dirancang untuk menarik minat generasi muda tanpa menghilangkan cita rasa asli amplang. Diversifikasi rasa ini terbukti meningkatkan ketertarikan konsumen dan memperluas segmen pasar.

Tak hanya rasa, desain kemasan juga jadi perhatian utama. Amplang yang sebelumnya dikemas dengan plastik polos kini hadir dalam standing pouch aluminium foil berzip lock dengan visual khas lokal seperti motif gelombang Sungai Barito dan ikon Jembatan Barito. Modernisasi kemasan ini bukan sekadar soal tampilan, tetapi juga bentuk komunikasi visual yang memperkuat identitas merek dan menjamin higienitas produk.

Digitalisasi, Jalan Menuju Pasar Nasional

Di era media sosial, promosi tak lagi cukup lewat etalase toko. Melalui pelatihan kewirausahaan dan pendampingan digital marketing, para pelaku UMKM amplang kini mulai aktif memanfaatkan Instagram, TikTok, dan marketplace nasional seperti Shopee dan Tokopedia. QR code pada kemasan juga memudahkan konsumen melakukan pembelian daring hanya dengan satu pindai.

Warisan Kuliner yang Tumbuh Bersama Inovasi

Inovasi rasa, kemasan, dan pemasaran digital telah membawa amplang naik kelas dari oleh-oleh tradisional menjadi produk kuliner kreatif yang siap bersaing di pasar nasional. Selain memberikan nilai ekonomi, pengembangan ini juga menjadi bentuk pelestarian budaya kuliner Kalimantan Selatan. Kini, amplang bukan sekadar buah tangan wisatawan, melainkan bukti bahwa kearifan lokal dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi kreatif masa depan Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun