Assalamualaikum teman-teman kompasiana. Di artikel ini saya akan mengajak kalian untuk belajar tentang teman sebaya dan permainan yang cocok untuk anak usia dini. Selamat membaca <3
Ketika usia dini, perkembangan pada anak terjadi sangat pesat. Hal itu tidak serupa dan tidak dapat ditemukan dalam usia yang lain. Di usia awal ini karakteristik anak sangat perlu diperhatikan oleh pendidik (orangtua dan guru) agar penerapan dan pengawasan mereka baik di rumah maupun sekolah bisa di berikan dengan sempurna dan tepat. Taman kanak-kanak atau biasa disebut TK adalah lembaga pendidikan awal bagi anak sebelum mereka memasuki sekolah dasar. Anak yang berusia 5-6 tahun akan mendapat kesempatan untuk meningkatkan sosial emosional mereka. Akan tetapi biasanya pendidik menganggap remeh dan menganggap bahwa di usia itu hanyalah masa bermain saja. Padahal di usia ini anak mudah untuk di arahkan dan di ajari sehingga mereka dapat tumbuh dengan baik juga dapat meningkatkan sosial emosional mereka.
Dengan adanya emosi pada diri mereka, interaksi sosial sangat lah berpengaruh baik itu menyenangkan ataupun sebaliknya. Anak dapat beradaptasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya, saling tolong menolong, juga mau berbagi dengan teman mereka itu tergantung cara kita mendidik dan mengarahkan mereka.
Peningkatan dalam perilaku sosial anak dapat dilihat dari minat mereka terhadap aktivitas yang dilakukan oleh teman mereka dan keinginan yang sangat kuat agar bisa diterima menjadi bagian dari suatu kelompok. Jika tidak bersama teman, mereka merasa tidak puas dan kurang bersemangat ketika mereka bermain sendirian di rumah. Ketika anak bermain di dunia luar, mereka akan menunjukkan rasa saling berbagi, saling membantu, bersaing dan bertengkar. Hal itu menunjukkan adanya perilaku sosial, ada perilaku yang baik dan ada perilaku yang tidak baik.
Sebuah perilaku akan tampak dalam sikap, perbuatan, perkataan yang muncul ketika berinteraksi karena adanya pembelajaran dari orang-orang yang ada di sekitar mereka. Oleh karena itu anak membutuhkan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar mereka. Syamsu Yusuf (2011: 124) mengatakan bahwa perilaku sosial adalah menggambarkan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya secara efektif. Termasuk hal dasar yang penting bagi anak dalam mendapatkan kehidupan yang baik dan menyenangkan pada waktu yang akan datang dan ketika mereka dewasa nanti adalah mampu menerima dan berbagi pengalaman positif ketika anak melakukan interaksi sosial. Oleh karena itu pendidik harus mampu memberi bimbing yang baik dengan cara memberi motivasi agar anak mampu berinteraksi dengan baik.
Terdapat 3 faktor yang dapat mempengaruhi interaksi sosial anak, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan di dalam rumah/keluarga
Keluarga adalah faktor pertama yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial anak. Yang termasuk dalam faktor keluarga antara lain adalah kebersamaan dan keutuhan keluarga, sosial ekonomi, serta sikap dan perilaku orangtua.
2. Lingkungan di luar rumah
Lingkungan luar rumah adalah faktor kedua yang mampu melengkapi adanya pengalaman di lingkungan dalam rumah, sehingga penting bagi interaksi sosial dan pola perilaku anak.
3. Pengalaman sosial
