Mohon tunggu...
Ananda Syakira
Ananda Syakira Mohon Tunggu... Mahasiwa

Suka menulis terkait hal-hal bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peran Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan Strategis di Sektor Publik

25 Juli 2025   16:39 Diperbarui: 25 Juli 2025   16:39 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemimpin memiliki peran yang sangat krusial dalam proses pengambilan keputusan di sebuah organisasi. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin bukan hanya menentukan keberlangsungan operasional sehari hari, tetapi juga memengaruhi arah strategis organisasi dalam jangka panjang. Proses pengambilan keputusan idealnya dilakukan secara sistematis, mempertimbangkan berbagai informasi yang tersedia, alternatif solusi, serta konsekuensi dari setiap pilihan. Hal ini sejalan dengan PERMENPANRB No. 38 Tahun 2017 yang menekankan bahwa seorang pemimpin harus mampu mengambil keputusan dengan keyakinan diri dan penuh tanggung jawab setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian.

Secara umum, proses pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengumpulan informasi (intelligence), perancangan alternatif solusi (design), pemilihan solusi terbaik (choice), hingga pelaksanaan keputusan (implementation). Dalam menjalankan tahapan ini, seorang pemimpin dapat mendasarkan keputusan mereka pada intuisi, pengalaman, fakta, kewenangan, maupun rasionalitas. Pemimpin yang mampu menguasai permasalahan, mendengarkan pendapat pemangku kepentingan, serta membuat keputusan berdasarkan data yang reliabel akan lebih mungkin untuk menghasilkan keputusan yang tepat dan efektif. Evaluasi keputusan juga menjadi tahap penting agar pemimpin dapat memperbaiki kesalahan dan melakukan penyesuaian bila diperlukan. Selain itu, kemampuan pemimpin untuk melibatkan tim dalam proses pengambilan keputusan dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap hasil keputusan serta menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif.

Dalam sektor publik, Kementerian Keuangan Republik Indonesia menjadi salah satu contoh institusi yang sangat menekankan pentingnya pengambilan keputusan strategis guna menjaga stabilitas perekonomian negara. Ibu Sri Mulyani Indrawati, sebagai Menteri Keuangan, adalah sosok pemimpin yang sering kali dihadapkan pada tantangan besar dalam mengambil keputusan kebijakan fiskal. Keberanian beliau mengambil langkah tegas terlihat saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Dengan data yang akurat dan evaluasi mendalam, Bu Sri Mulyani berani mengalokasikan anggaran besar untuk penanganan kesehatan serta bantuan sosial. Langkah tersebut meskipun memiliki risiko terhadap kestabilan anggaran negara, terbukti efektif dalam membantu menjaga daya beli masyarakat serta menekan dampak krisis kesehatan.

Pendekatan yang dilakukan Bu Sri Mulyani ini memiliki kesamaan dengan prinsip kepemimpinan Elon Musk yang berani mengambil risiko besar dan cepat merespons masalah yang ada. Namun, sebagai seorang pemimpin di sektor publik, Bu Sri Mulyani harus mempertimbangkan proses birokrasi yang lebih ketat dan berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan sebelum mengambil keputusan besar. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks yang berbeda, pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya pengambilan keputusan mereka untuk mencapai hasil yang optimal tanpa melanggar prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Perbedaan karakteristik ini menunjukkan pentingnya pemahaman situasi serta fleksibilitas dalam penerapan gaya kepemimpinan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang efektif dalam pengambilan keputusan adalah mereka yang mampu bereaksi cepat terhadap masalah, mempertimbangkan berbagai kemungkinan dengan analisis yang matang, dan tetap menjunjung transparansi serta akuntabilitas. Kepemimpinan yang didasarkan pada keputusan berbasis data dan evaluasi yang terstruktur, seperti yang ditunjukkan di Kementerian Keuangan, dapat menjadi inspirasi tidak hanya di sektor publik tetapi juga di dunia korporasi. Oleh karena itu, penting bagi setiap pemimpin untuk terus mengembangkan kemampuan analitis dan komunikatif agar dapat membuat keputusan yang tidak hanya membawa manfaat bagi organisasi tetapi juga memperhatikan kebutuhan dan aspirasi para pemangku kepentingan. Sebuah keputusan yang matang pada akhirnya tidak hanya menjadi solusi bagi masalah yang ada, tetapi juga fondasi bagi keberlanjutan organisasi serta memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan yang terlibat.

Daftar Pustaka

Arina, y., Febrianti, H., Sabandi, A., & Alkadri, H. (2023). Peran Pemimpin dalam Pengambilan Keputusan. INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research.

Hasan, A. A. (2024, Agustus 27). Pesan Sri Mulyani ke Mahasiswa: Pegang Prinsip yang Baik, Itu Currency yang Tidak Bisa Diperjualbelikan. Diambil kembali dari TEMPO: https://www.tempo.co/ekonomi/pesan-sri-mulyani ke-mahasiswa-pegang-prinsip-yang-baik-itu-currency-yang-tidak-bisa-diperjualbelikan-15375

Suparno. (2015). INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research. MIMBAR ADMINISTRASI.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun