Mohon tunggu...
anandasds
anandasds Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Larangan Usaha Thrift Bagi Khalayak Instagram

18 April 2023   05:14 Diperbarui: 18 April 2023   05:19 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pandangan Khalayak Instagram Tentang Larangan Usaha Thrifting

 Pedagangan pakaian bekas impor, yang masuk ke dalam Indonesia dengan harga yang sangat murah, dapat menyebabkan dampak bagi masyarakat terutama pada anak muda saat ini yang sangat minat pada pakaian bekas impor, Daripada dengan membeli pakaian baru tetapi dengan brand lokal. 

 Menurut pandangan mereka yang minat pada pakaian Thrift ini, Selain harganya yang sangat murah, Mereka juga sangat suka, Karena pakaian Thrift ini  juga tidak kalah menarik daripada brand lokal itu sendiri, dan faktor ekonomi mereka sangatlah berpengaruh pada minat pakaian bekas impor ini, Karena pakaian bekas impor ini memiliki harga yang relative sangatlah murah dari harga baru pada pakaian tersebut.

 Pada beberapa waktu lalu, Media diramaikan dengan berbagai isu tentang  jual beli pakaian bekas impor ini. Hal ini telah disinggung oleh Presiden Indonesia itu sendiri yaitu Presiden Jokowi Pada saat menghadiri  pertemuan Business Matching  Produk Dalam Negri. Dalam pidato beliau, Beliau mengatakan "Itu sangat mengganggu industry tekstil dalam negri, dan Sangat mengganggu sekali. Jadi yang namanya impor pakaian bekas itu mengganggu, Sangat mengganggu industri kita," Kata Jokowi dalam Business Matching Penggunaa Produk Dalam Negri. (P3DN), Rabu (15/03/2023). "Sudah saya perintahkan untuk cari betul dan ini sudah sehari dua hari sudah banyak yang ketemu," tambahnya.
Hal ini sangat merugikan bagi para konsumen yang ingin berbelanja pakaian branded dengan kondisi yang baru atau bukan pakaian bekas, Tetapi dengan harga yang terjangkau. 

 Menurut sebuah survei, banyak yang menunjukan bahwa followers mereka banyak yang tidak setuju dengan keputusan tersebut, Survei itu telah melibatkan 32 responden followers akun Thrift  yang dilakukan pada saat itu. Hasil survei menyatakan 68,8% followers akun Thrift tidak setuju dengan  keputusan pemerintah, yaitu dengan melarangnya adanya Thrifting.

 Namun sebanyak 31,3% juga setuju dengan adanya keputusan pemerintah tersebut. Banyak dari mereka telah beranggapan bahwa pakaian Thrift itu dapat menimbulkan pencemaran pada lingkungan, dan sangat berbahaya bagi kesehatan para pemakainya, Karena pakaian Thrift ini  memiliki banyak bakteri yang menempel pada pakaian bekas tersebut. Dan banyak dari mereka mengatakan, Ingin mensupport produk lokal karena bagi mereka produk lokal sangatlah layak untuk dikembangan, Dari segi kualitas juga tidak kalah dengan pakaian import lainya.

(Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas Evaluasi Tengah Semester Mata Kuliah Opini Publik dan Propaganda)
Dosen pengampu : Beta Puspita Ayodya S.sos., M.A.

 Disusun oleh : Ananda Septiana Dwi Saputri, Thoriq Chusnil Ibad Alifansyah, Findo Sinatrya, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus Surabaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun