Mohon tunggu...
ananda fitriyani
ananda fitriyani Mohon Tunggu... mahasiswa PMI UIN SMH banten

menulis, membaca, dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tinjauan Kritis Penyelenggaraan Jaminan Sosial Pemerintah: Studi Kasus BPJS Ketenagakerjaan

13 Oktober 2025   08:18 Diperbarui: 13 Oktober 2025   08:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Risiko Aktuaria: Program JP beroperasi berdasarkan perhitungan aktuaria jangka panjang. Iuran yang ditetapkan saat ini dikhawatirkan tidak cukup untuk menjamin manfaat pensiun yang layak puluhan tahun mendatang, yang dapat membebani anggaran negara di masa depan.

- Manfaat Pensiun yang Rendah: Nilai manfaat pensiun bulanan yang diterima peserta dirasa masih terlalu kecil untuk menjamin kehidupan yang layak di masa tua.

B. Transparansi dan Optimalisasi Investasi

Kritik diarahkan pada transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana investasi. Meskipun hasil pengembangan dana dilaporkan, publik dan peserta membutuhkan jaminan bahwa dana investasi:

- Aman: Diinvestasikan pada instrumen yang berisiko rendah dan diawasi ketat.

- Optimal: Memberikan imbal hasil yang kompetitif, melampaui inflasi, dan mampu menjamin daya beli manfaat bagi peserta di masa depan.

*Kesimpulan dan saran

Secara keseluruhan, BPJS Ketenagakerjaan telah menjadi pilar penting dalam perlindungan sosial. Namun, institusi ini harus segera mengatasi isu aksesibilitas iuran bagi BPU, birokrasi klaim yang lambat, dan menguatkan fondasi finansial Jaminan Pensiun.

* saran : 

- Segmentasi Iuran BPU: Mengembangkan skema iuran BPU yang lebih fleksibel dan berjenjang sesuai dengan tingkat penghasilan riil.

- Penegakan Hukum (Law Enforcement): Memperketat pengawasan dan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang melakukan under-reporting upah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun