Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik menjadi solusi cerdas yang murah dan mudah dilakukan. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan feses kambing, yang selama ini sering dianggap sebagai limbah tak berguna, padahal menyimpan potensi besar sebagai pupuk bernutrisi tinggi.
Artikel ini merangkum isi buku panduan yang disusun oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam program KKN di Desa Jimbaran Kulon, Sidoarjo. Panduan ini bertujuan memberikan edukasi praktis bagi peternak dan masyarakat umum untuk  mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik yang aman, efektif, dan bernilai jual.
Link buku panduan bisa di dapat melalui:
https://drive.google.com/file/d/18c2iDAhHPGRqH0p2I5s8v39STWPexzX3/view?usp=drivesdk
Poin-Poin Utama:
1.Mengapa Feses Kambing?
*Kaya nutrisi: Nitrogen, Fosfor, Kalium, dan unsur mikro lainnya.
*Teksturnya kering, mudah diolah dan disimpan.
*Ramah lingkungan dan mendukung pertanian terpadu.
2.Manfaat Pupuk Organik dari Feses Kambing:
*Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
*Menyediakan nutrisi alami bagi tanaman.
*Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
*Menekan polusi dan biaya produksi pertanian.
3.Langkah-Langkah Pembuatan:
*Penyortiran dan pencampuran kotoran kambing dengan sekam, kapur dolomit, EM4, dan molase.
*Fermentasi selama 2 minggu dalam karung.
*Penggilingan, pengemasan, dan pelabelan produk.
4.Tips Penggunaan:
*Jangan gunakan langsung (harus difermentasi).
*Gunakan sebagai pupuk dasar saat olah tanah.
*Simpan di tempat kering dan sejuk agar kualitas terjaga.
5.Estimasi Biaya dan Alat Sederhana:
*Menggunakan ember, karung, sekop, timbangan, dan alat giling sederhana.
*Modal relatif kecil, hasilnya bisa dimanfaatkan sendiri atau dijual.
Pemanfaatan limbah kambing menjadi pupuk organik bukan hanya solusi atas persoalan limbah, tetapi juga peluang ekonomi baru bagi masyarakat pedesaan. Dengan pengetahuan yang sederhana dan alat yang mudah didapat, siapa pun dapat mulai berkontribusi terhadap pertanian berkelanjutan. Mari ubah limbah menjadi berkah!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI