Mohon tunggu...
Achmad Soeparno Yanto
Achmad Soeparno Yanto Mohon Tunggu... -

Sebuah hari takkan pernah dikenang tanpa karya yang kita buat. (Josh S. Hinds)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negarawan Besar yang Tidak Pantang Menyerah

17 Agustus 2011   14:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="223" caption="Abraham Lincoln"][/caption] Abraham Lincoln (12 Februari 1809 – 15 April 1865) “Dengan keteguhan hati dan kebenaran yang sesuai dengan titah Allah, marilah kita berusaha untuk menyelesaikan tugas kita sekarang, yaitu menyembuhkan luka-luka bangsa.”

Siapa tak kenal dengan Abraham Lincoln. Dia adalah presiden Amerika ke-16 yang memiliki reputasi cemerlang. Lincoln memimpin bangsanya keluar dari perang saudara yang tak berkesudahan, negarawan yang mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsanya. Selain itu, pencapaiannya yang fenomenal selama menjadi Presiden Amerika adalah menghapus perbudakan di negerinya sehingga menciptakan pondasi demokrasi yang abadi hingga sekarang. Namun siapa sangka, Abraham Lincoln dalam menggapai mimpinya harus melalui banyak kegagalan.

Abraham Lincoln lahir di sebuah rumah sederhana di Hardin Country, kentucky 12 Februari 1809. Oleh keluarga dan saudaranya Lincoln dipanggil Abe. Keluarganya hanyalah keluarga petani yang miskin dan tidak berpendidikan. Ayahnya yang bernama Thomas Lincoln memiliki darah Inggris, ia merupakan tokoh masyarakat yang menjadi pelopor bagi sahabat dan tetangganya. Pada tahun 1806 Thomas menikahi seorang gadis yang bernama Nancy Hank, lalu memiliki tiga anak yaitu Sarah, Abaraham sendiri, dan Thomas Jr.

Keluarga Abe kemudian pindah ke Indiana, dimana mereka kemudian tinggal di sebuah rumah kayu. Dua tahun kemudian, Ibu Abe meninggal karena sakit dan kehilangan semangat untuk hidup. Setahun setelah kematian istrinya, Thomas Lincoln menikah kembali dengan pacar masa kecilnya. Ibu tiri Abe inilah yang kemudian membawa semangat untuk belajar dan sekolah. Istri Thomas yang baru ini begitu menyayangi anak-anaknya terutama Abe.

Karena kondisi keluarganya yang kekurangan, Abe hanya mengecap pendidikan selama kira-kira satu tahun saja. Tapi dalam waktu singkat itu, ia sudah mampu membaca, menulis serta berhitung. Ketika beranjak dewasa, Abe berusaha keras untuk menambah pengetahuannya dengan membaca berbagai buku. Abe juga memiliki kemauan belajar kuat, dan pembaca buku yang tekun. Dia selalu berusaha mencuri waktu disela-sela pekerjaannya untuk belajar dan membaca. Karena itu, Abe berhasil lulus ujian menjadi pengacara di usianya 28 tahun.

Abe muda pernah mencoba berbagai kerjaan untuk menghidupi diri dan keluarganya. Ia pernah bekerja sebagai pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, menjadi juru tulis, mengurus kedai dan pernah juga bekerja di kantor pos, hingga kemudian mampu menjadi seorang pengacara.

Mimpinya adalah menjadi seorang negarawan yang akan menghapus segala bentuk perbudakan. Ketika sudah menjadi pengacara, Abe merasa mimpinya ssudah setengah berhasil. Selama menjadi pengacara, Abe sering membela dan melindungi hak-hak para budak dari Afrika. Atas dedikasinya dalam membantu orang-orang kulit hitam, melarang segala bentuk perbudakan dan selalu menjunjung tinggi asas demokrasi, Lincoln lantas dipanggil sebagai bapak orang kulit hitam. Lincoln kemudian berusaha duduk di kursi parlemen yang memiliki pengaruh politik agar bisa mewujudkan mimpinya menghapus segala bentuk perbudakan dari muka bumi.

Pada 6 November 1860, Abraham Lincoln berhasil menjadi presiden pada usinya ke 51 tahun. Perjuangannya dalam menduduki kursi presiden tidaklah mudah, banyak kegagalan yang menyertai kehidupannya. Pada tahun 1831, Abe mengalami kebangkrutan serius dalam usahanya. Setahunkemudian ia kalah total dalam pemilihan dewan tingkat lokal. Tahun berikutnya, ia kembali bangkrut. Dua tahun selanjutnya, istrinya meninggal. Setahun kemudian ia hampir masuk rumah sakit jiwa karena depresi.

Keterpurukan demi keterpurukan tidak berhenti disitu. Pada tahun 1837 ia kalah kembali dalam sebuah kontes pidato. Ketika ia mencalonkan menjadi anggota senat tiga tahun berikutnya, ia mengalami kegagalan. Abe mengalami kekagagalan kembali ketika mencoba duduk dalam kongres pada tahun 1842. Dan pada tahun 1848 dan 1855 ia gagal lagi menembus kursi kongres.

Tak ada kata menyerah dalam diri Abraham Lincoln. Ia terus maju, meskipun gagal saat mencalonkan diri menjadi wakil presiden pada tahun 1856. Saat mencoba menembus senat pada tahun 1858 ia kalah lagi. Namun, setelah banyak kegagalan dan keterpurukan yang ia alami, ia justru berhasil menjadi presiden pada tahun 1960.

Karir Politik dan Kematian Lincoln yang Tragis

Abaraham Lincoln mulai dikenal sebagai seorang negarawan, ketika dia melakukan debat dengan lawan politiknya yang bernama Stephen A. Douglas dalam kampanye pemilihan Senator Amerika pada tahun 1858. Sekalipun ia kemudian kalah dalam pemilihan senator. Dari sana, kemudian ia dilamar partai Repubrik untuk maju menjadi calon presiden pada tahun 1860, hingga akhirnya ia terpilih menjadi presiden.

Saat itu Amerika hampir pecah karena masalah perbudakan. Sebulan setelah pelantikannya, apa yang ditakutkan Lincoln terjadi juga. Perang saudara antara negara-negara bagian Utara dan negara-negara bagian Selatan pecah. Meski membenci perang, Lincoln menerima kenyataan pahit itu sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan persatuan bangsa.

Presiden Abraham Lincoln akhirnya mengeluarkan Proklamasi Pembebasan yang mengubah hajat orang banyak di Amerika. Proklamasi itu berisi pernyataan yang menyatakan bahwa semua budak di negara-negara bagian ataupun di negara-negara bagian yang melawan Amerika Serikan akan bebas mulai 1 Januari 1893. Proklamasi itu memberikan semangat yang luar biasa terhadap banyak orang untuk memperjuangkan segala bentuk kebebasan, dan mendorong ke arah penghapusan perbudakan di seluruh Amerika Serikat.

Abraham Lincoln kembali terpilihpada tahun 1864, ditengah kemenangan militer Amerika Serikat yang menuju berakhirnya perang saudara. Lincol begitu fleksibel dan murah hati dalam menyusun perdamaian. Ia mengajak orang-orang selatan yang memberontak supaya meletakkan senjata dan kembali ke pangkuan Amerika Serikat. Kalimat Lincoln yang terkenal dalam pidatonya ketika menyikapi persoalan perang saudara, adalah “Dengan keteguhan hati dan kebenaran yang sesuai dengan titah Allah, marilah kita berusaha untuk menyelesaikan tugas kita sekarang, yaitu menyembuhkan luka-luka bangsa.” Kalimat ini kemudian terukir dalam tugu peringatan Lincoln (Lincoln Memorial) di Washington DC, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa Lincoln.

Impian untuk menghapus segala bentuk perbudakan, persatuan dan kesatuan akhirnya terwujud. Sayangnya, pencapaian besar Lincoln ini tidak bisa ia nikmati dalam waktu yang lama. Pada tanggal 16 April 1865, saat sedang menikmati teater di Ford’s Theater, Washington DC, ia dibunuh oleh simpatisan Konfederasi yang menentang diserahkannya tentara Konfederasi kepada pemerintah, yang bernama Jhon Wilkes Booth.

Selama pertunjukkan teater, seorang pria mendekati Lincoln. Kepada pengawal Lincoln, pria ini mengaku membawa pesan penting buat Lincoln. Pria ini lalu duduk disamping Lincoln sambil menikmati teater. Dan tak berapa lama pria yang ternyata memiliki gangguan jiwa ini mengeluarkan sebuah pistol dan menembak kepala lincoln. Penyerang ini berhasil melarikan diri pada waktu itu. Lincoln dibawa ke sebuah rumah di depan gedung teater, dan meninggal hari berikutnya pada pukul tujuh pagi pada usia 56 tahun.

Presiden Lincoln kemudian dimakamkan di Springfield, AS dan dikenang oleh seluruh rakyat Amerika dan dunia sebagai pejuang demokrasi karena jasa-jasanya. Sementara itu, penembaknya melarikan diri berhasil dikejar dan ditembak ketika akan bersembunyi di sebuah gudang kosong.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun