Mohon tunggu...
Achmad Zaky
Achmad Zaky Mohon Tunggu... -

Creativepreneur, Blogger, and Student. Awarded as The Winner of Creative Industry in Wirausaha Muda Mandiri (WMM 2009) programs. CEO Tech Production. Tech Production is the holding company for several subsidiaries, with the core business to provide complete and integrated solutions in Marketing & Communication and Information & Technology fields.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cukup Indonesia saja!

29 Juli 2010   08:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Aku ingin Indonesia dikenal orang, aku ingin dunia tahu bagaimana rupa orang Indonesia dan melihat bahwa kami bukan bangsa yang tolol seperti orang Belanda berulang-ulang menyebut kami, bukan lagi ‘inlader' goblok yang hanya pantas diludahi, bahwa kami bukanlah lagi penduduk kelas dua yang berjalan merunduk-runduk dengan memakai sarung dan ikat kepala, membungkuk-bungkukkan diri seperti yang diinginkan oleh majikan-majikan kolonial kami dulu" -Soekarno-

Apa mau dikata, kini rakyat masih juga banyak yang menderita, bencana pun datang suka-sukanya saja, belum ada obat mujarab untuk kesejahteraan negeri kaya raya ini, ada yang bilang birokrasi harus dihapus  satu generasi, bahkan ada yang lebih parah lagi; dengan berbisik dia bilang rakyat akan tetap hidup walau tanpa ada campur tangan pemerintah karena tak jarang kebijakannya membunuh pelan-palan bahkan membunuh paksa rakyatnya, kata slank; kacau balau negaraku ini.

Siapa yang sanggup menahan kecintaan terhadap negara? kopassus akan berada dilini depan untuk berperang, atas nama masyarakat mahasiswa akan turun kejalan, gosipnya presiden juga selalu kurang tidur akibat jabatannya, dan tentu bunda dengan ikhlas akan melepas anak-anaknya menjadi relawan perang dunia ke 3 bila negara memang membutuhkan.

Orang sepertiku pernah lupa bagaimana upacara bendera dilakukan, lupa-lupa ingat juga bait lagu Indonesia Raya, maklumlah aku bersama anak-anak yang lain sempat tidak rutin lagi hormat kepada merah putih hanya karena negara memutuskan Daerah Operasi Militer (DOM) di tanah kelahiranku, dan tidak ada moment yang lebih sakral dari menyanyikan Indonesia Raya saat seremonial wisuda kemarin.

Tapi Tuhan selalu mempunyai takdir terbaik bagi kita :) akibat kebijakan perang itu juga aku terpaksa sekolah ke 'tanah batak', berjumpa dengan orang-orang aneh dengan segala kebudayaan yang dianutnya. Ada teman sekampung, banyak yang bermarga batak, ada neng-neng gelis dari pulau jawa, ada anak-anak pedagang glosir dari padang panjang, ada yang merantau dari dumai, lampung, palembang, bahkan kalimantan.

Takdir mempertemukan kami seperti juga ketentuan Tuhan bahwa kita semua adalah anak-anak bangsa. Pelan-pelan semua belajar untuk berteman, mulai dari mencoba memahami percakapan dengan logat yang berbeda sampai perbedaan kepercayaan akan Tuhan, dengan sikap penerimaan semuanya berjalan baik dan kami seperti pelajar lainnya tetap bersaing menjadi juara tanpa mencela, mendebat, atau protes dengan perbedaan budaya dan kepercayaan itu.

Waktu hanya tersedia 3 (tiga) tahun tapi banyak sekali hal penting didalamnya. Semisal masalah demokrasi sedikit banyaknya pasti sudah kami bentuk saat pemilihan ketua OSIS, rasa toleran bagi teman yang berpuasa, atau silaturahmi ke rumah guru saat Natal dan tahun baru.

Hal-hal tersebut menjadi kisah hidup bahagia, lingkungan yang sangat bersahabat, yang diisi oleh orang-orang yang menjadikan keberagaman itu positif. Semoga banyak sekolah di indonesia yang bisa membentuk manusia-manusia 'berbeda' menjadi sebuah masyarakat yang di idam-idamkan para pahlawan pendiri bangsa, mungkin hanya ada satu medan di indonesia tapi rasa toleransi dan semangat keberagaman penduduknya bisa ditular dan ditiru oleh masyarakat manapun.

jadi cukuplah satu, indonesia saja!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun