Bukan Sekadar KKN, Melainkan 'Srawung' yang Mengubah Pandangan
Dusun Bendorubuh, Desa Semugih, Rongkop, Gunungkidul, bukan lagi sekadar nama di peta bagi seorang mahasiswa KKN. Di sana, sebuah pengalaman berharga mengubah pandangan tentang hidup. Bukan sekadar tugas, melainkan sebuah pelajaran tentang arti kehangatan dan kesederhanaan. Srawung adalah Kunci Harmoni di Dusun Bendorubuh Di tengah hamparan perbukitan Gunungkidul, kata "srawung" berinteraksi atau bergaul menjadi jembatan yang menghubungkan hati. Mahasiswa KKN ini tak hanya menjalankan kewajiban, tetapi juga merasakan kebahagiaan luar biasa dari setiap interaksi. Kehangatan yang tulus dari warga Bendorubuh terasa begitu pekat, seolah mereka adalah keluarga yang menyambut kepulangan. Suasana tenteram yang tercipta dari keakraban alami ini menjadi kenangan yang takkan pudar. Petualangan Kuliner yang Menyinari Hati Perjalanan di Bendorubuh juga menjadi sebuah eksplorasi kuliner yang menggugah selera. Di tengah kebersamaan, hidangan khas pedesaan hadir sebagai simbol keramahan.Â
Nasi tiwul dari singkong, nasi merah yang kaya nutrisi, nasi uduk yang gurih, hingga sayur daun pepaya yang lezat menjadi sajian istimewa. Setiap hidangan ini bukan sekadar makanan, melainkan perayaan kearifan lokal yang disajikan dengan cinta, membuktikan bahwa kenikmatan sejati seringkali ditemukan dalam hal-hal yang sederhana.
Pesona Joglo yang Membawa Kedamaian juga melambangkan kehangatan warganya, Bendorubuh juga memikat dengan arsitektur rumahnya yang unik sehingga membuat saya . Rumah-rumah yang masih memiliki keaslian Joglo khas Jawa, dengan atapnya yang megah dan material kayu yang alami, sangat menciptakan suasana damai dan menyejukkan. Jauh dari kebisingan kota, rumah-rumah tradisional ini menjadi fase ketenangan, menegaskan keunikan yang sering dicari para wisatawan.
Membawa Kedamaian Dusun ke Dunia Digital Bendorubuh adalah bukti nyata bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam hal-hal yang paling sederhana dalam senyuman tulus, kebersamaan yang hangat, dan sepiring nasi tiwul. Kisah ini bukan hanya tentang sebuah KKN, melainkan tentang penemuan kembali makna hidup. Melalui tulisan ini, sang mahasiswa berharap dapat membawa kehangatan dan kedamaian Bendorubuh ke hadapan dunia, mengingatkan kita semua bahwa masih ada tempat-tempat damai yang menunggu untuk ditemukan dan diceritakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI