Mohon tunggu...
Fras An
Fras An Mohon Tunggu... Freelancer - Rough Sea Makes A Good Captain

Lone wolf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembebasan Konstantinopel

29 Mei 2020   23:54 Diperbarui: 29 Mei 2020   23:59 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

29 Mei 1453: Konstantinopel Jatuh ke Pelukan Umat Islam.

Di balik kesuksesan Sultan Muhammad Al-Fatih yang berhasil merealisasikan bisyarah Rasulullaah , ada sosok guru yang setia mendampingi dan membimbingnya hingga berhasil meraih kesuksesan.

Siapakah dia? Dia adalah Syaikh Aq Syamsuddin.

Syaikh Aq Syamsuddin [Turki: Akemseddin], nama lengkapnya adalah Muhammad bin Hamzah Ad-Dimasyqi Ar-Rumi.
Dia adalah guru dan pendidik Sultan Muhammad Al-Fatih. Nasabnya terhubung dengan salah satu Khulafaur Rasyidin, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallaahu 'anhu.
Dia dilahirkan di Damaskus pada tahun 792 H [1389 M]. Dia hafal Al-Qur'an pada waktu berusia 7 tahun.
Dia belajar di Amasya, lalu Aleppo dan Ankara. Dia wafat pada tahun 1459 M .

Syaikh Aq Syamsuddin mengajarkan beberapa ilmu dasar seperti Al-Qur'an, Sunnah Nabawiyah, fikih dan beberapa bahasa [Arab, Persia dan Turki]. Dia juga mengajarkan ilmu Matematika, ilmu Falak, Sejarah dan Perang pada Muhammad Al-Fatih cilik .

Syaikh Aq Syamsuddin yang memotivasi Muhammad Al-Fatih sejak kecil bahwasanya dialah yang dimaksud dalam hadits Nabi, "Kota Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan. Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya" [HR. Ahmad].

Ketika Sultan naik tahta di usia 22 tahun, Syaikh Aq Syamsuddin langsung mengarahkan Sultan untuk menggerakkan tentaranya agar bisa mewujudkan hadits Nabi tersebut. Hingga akhirnya, pasukan Turki Utsmani mampu membebaskan Konstantinopel setelah berjuang selama 54 hari lamanya.

Setelah Konstantinopel berhasil ditaklukkan, Syaikh Aq Syamsuddin mendapatkan petunjuk keberadaan makam sahabat mulia, Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallaahu 'anhu yang pada tahun 44 H wafat ketika mencoba mewujudkan hadits Nabi Shallallahu 'alayhi wasallam. Syaikh Aq Syamsuddin juga menjadi orang yang pertama kali  menyampaikan khutbah Jum'at di Masjid Hagia Sophia.

Demikianlah, sunnah [ketetapan] Allah pada makhluk ciptaan-Nya. Tidak ada seorang panglima rabbani ataupun penakluk yang gagah berani melainkan di sekitarnya ada sekelompok ulama rabbani yang memberikan sumbangsihnya dalam mengajar, mendidik dan memberikan petunjuk padanya. Semoga Allah merahmati mereka semuanya [Disadur dari buku Sultan Muhamamad Al-Fatih karya Syaikh Dr. Ali Muhammad Ash-Shalabi]

#copas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun