Mohon tunggu...
Anab Afifi
Anab Afifi Mohon Tunggu... Konsultan -

Saya ingin mendengar dan belajar dari Anda serta memberi apa yang saya bisa @anabafifi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Resepsionis Adalah Cermin Citra Perusahaan Anda

18 Maret 2016   11:14 Diperbarui: 18 Maret 2016   11:45 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Bapak dari mana....? Ada keperluan apa?"

"Aduh..... ketus amaat resepsisonis ini ya?", batin saya. 

Padahal orang yang ingin saya telepon itu, sudah sering ketemu dan rapat dengannya. Orangnya ramah, low profile, down to earth, dan tentu saja baik hati. Saya pun sudah sering ke kantor itu. 

Entah berapa ratus atau ribuan kali setiap menelpon, para resepsionis perusahaan-perusahaan di Jakarta itu, umumnya cara mereka menjawab seragam: interogatif dan menanyakan hal-hal yang bukan urusan mereka. 

Bukanya langsung disambungkan tetapi malah bertanya ini dan itu. Betapa tidak nyamannya, mendapati sikap seperti itu.

Padahal, tugas utama resepsionis itu, ya angkat telepon dan menyambungkan ke ekstension yang dituju. Itu saja.

Sungguh kontras dengan resepsionis perusahaan di Singapura itu.

Urusan telepon dengan bos itu selesai. Pak Sutrisno adalah pimpinan rombongan yang akan memandu studi banding itu.

Tak lama kemudian ada telepon masuk. Saya harus ke Gedung New Summitmas Tower, Lt 12, bertemu wakil pimpinan sebuah bank besar di Jalan Jend Sudirman. 

Saya segera turun dari Gedung BRI II lantai 7 tempat saya bekerja. Hanya 10 menit sampai ke lokasi. Jakarta saat itu belum semacet sekarang.

Masuk ke gedung kantor itu langsung naik lift. Jaman itu, nggak ada namanya pemeriksaan satpam atau lorong scanning tas seperti gedung-gedung perkantoran di Jakarta seperti sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun