Mohon tunggu...
Krisostomus Amzal Rumadjak
Krisostomus Amzal Rumadjak Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STFT Widya Sasana, Malang

Laki-Laki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tinjauan Teologis tentang Kesepian

18 Desember 2021   10:33 Diperbarui: 18 Desember 2021   10:41 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pendahuluan

Sri Mulyani berbicara tentang ancaman kesepian pada forum Indonesia Fintech Summit 2021 dengan judul "Fintech for faster Economic Recovery". Beliau mengatakan "Nanti akan muncul dunia virtual, everything so fast, dan ada dunia realitas. Saya khawatir 2045 banyak orang kesepian karena enggak bisa masuk ke dunia dimensi virtual dan left di dunia reality dan dia gak bisa enggage." Beliau memberi beberapa contoh dari bank di Eropa. Banyak bank tidak memberikan pelayanan secara personal, banyak bank hanya menyediakan layanan berbasis teknologi.[1]

Penulis mengkaji permasalahan tentang kesepian dari sudut pandang teologi Kristiani. Penulis mengajak pembaca untuk menyadari kehadiran Sang Pencipta dalam hidupnya. Penulis mengajak pembaca untuk menyadari anugerah akal dari Tuhan sehingga mereka mampu bertahan dalam segala situasi bahkan dalam situasi kesepian yang diramalkan oleh ibu Sri Mulyani.

 

2. Isi

2.1Yesus Selalu Menyertai Hidup Manusia. 

Yesus selalu hadir dalam diri setiap manusia. Sebab ada tertulis "Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman" (Mat. 28:20). Ia tetap hadir menyertai setiap orang meski Dia tidak hadir secara fisik. Bagaimana cara Dia hadir? Dia hadir dengan Dia mengutus Roh Kudus-Nya untuk menyertai kita. Roh Kuduslah yang menjiwai setiap tugas perutusan yang dilakukan oleh umat beriman.

Selain itu, Dia sungguh hadir dalam perayaan Ekaristi.[2] Perayaan Ekaristi merupakan sumber dan puncak hidup untuk setiap pengikut Krisutus. Sehingga, perayaan Ekaristi merupakan kesempatan paling istimewa untuk mengalami kehadiran Yesus atau mengalami perjumpaan dengan-Nya secara mendalam.Dia hadir untuk menyapa setiap orang beriman dalam perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi menyebabkan  setiap pengikut Kristus tidak merasa kesepian. Melalui Ekaristi, Yesus hadir menyapa, menyertai dan memberkati para murid-Nya yang tiada lelah mencari dan mengasihi-Nya. Karena perjumpaan dengan Yesus melalui Ekaristi, para murid (Gereja) mendapatkan kedamaian batin dan kegembiraan dalam hidup serta kekuatan baru untuk semakin setia mengikuti Yesus dan menghayati ajaran-Nya dalam hidup, juga bersaksi tentang-Nya. Sehingga, setiap umat beriman perlu menyadari hal tersebut. 

 2.2. Gunakan Akal Budi Untuk Mengatasi Kesepian

Akal yaitu  kemampuan dari manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan untuk berpikir, berkehendak, berperasaan. Aspek akal dalam diri manusia merupakan anugerah dari Tuhan. ItuIah sebabnya Firman Tuhan berkata, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang pertama dan terutama" (Mat.22:37,38). Berdasarkan hal tersebut, setiap pengikut Kristus perlu memiliki prinsipnya bahwa salah satu cara memuliakan Allah adalah memaksimalkan rasio. Setiap umat perlu menyadari fungsi akal yaitu untuk mengerti wahyu dari Allah. Sehingga, saat setiap pengikut Kristus melakukan segala tindakan harus menggunakan akal.  Tetapi, setiap umat beriman  menjadikan rasio atau akal budi sebagai standart kebentaran yang mutlak sebab rasio  manusia memiliki kerapuhan dalam dosa, sehingga manusia perlu melibatkan Roh Kudus dalam setiap tindakannya yang menggunakan akal budi. Berdasarkan pemamparan diatas, setiap jemaat Kristen tidak perlu merasa sepi karena kita dianugerahi akal budi untuk bertindak dan berpikir.

 3. Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun