Mohon tunggu...
AMUNG HARYANTO
AMUNG HARYANTO Mohon Tunggu... Konsultan - Tenaga Pendamping Profesional

Hidup adalah Resiko Menghindar dari Resiko maka Janganlah kau Hidup. Bermimpilah jikalau kamu ingin sukses dan sukseskanlah impianmu itu

Selanjutnya

Tutup

Nature

Janganlah Jadikan Alam Ini sebagai Keserakahan Manusia

8 Juni 2022   19:25 Diperbarui: 8 Juni 2022   19:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aktivis Komunitas Peduli Lingkungan dan Sosial (KOMPAS)

Saya sebagai salah satu warga yang peduli terhadap lingkungan dan sosial menilai bahwa gheothermal atau panas bumi yang sekarang menjadi wacana di wilayah Kabupaten Kuningan sangat khawatir sekali sebab kalau dinilai secara geologis dampak yang ditimbulkan dari pengolahan panas bumi tersebut sangat berbahaya sekali, pertama alam Kabupaten Kuningan akan ada perubahan dengan explorasi tersebut.

Jangan selalu berpandangan pada sisi pendapatan saja, yang harus di pikirkan oleh pemerintah adalah bagaimana membangun kuningan ini menjadi maju tanpa merusak alam yang ada tetapi bagaimana caranya mengolah tatanan yang sudah ada menjadi lebih baik tanpa menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam kuningan itu sendiri, sepintas bahasa pemerintah mengatakan bahwa itu ramah lingkungan tapi sebenarnya belum tentu juga itu bisa dikatakan aman atau dijamin aman, tetap saja akan terjadinya gejala perubahan alam, ekosistem dan lainnya karena beberapa fakta didaerah yang lainpun sama terkena dampak negatif terhadap lingkungan yang cukup signifikan sekali terhadap kehidupan masyarakatnya dan itu tidak akan beda jauh dengan daerah kuningan apabila hal tersebut terealisasi.

Memang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor.1153 K/30/MEM/2011 tanggal 21 April 2011 tentang Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi Daerah Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa barat, WKP Ciremai itu mempunyai luas 24.330 hektare yang terdiri dari 350 titik dan sebagian titik itu berada di dalam wilayah Taman Nasional/Hutan Konservasi.

Untuk daerah Kuningan sendiri terdapat beberapa wilayah diantaranya yaitu Prospek sangkanurip dengan luas reservoir ± 2 Km2 ketebalan reservoirnya 1.25 km dengan hitungan volumetriknya sekitar 25 MW (Mega Watt), Ciniru luas reservoir + 8 Km2 ketebalan reservoirnya 2 km2 dengan hitungan volumetriknya sekitar 75 MW (Mega Watt), Pajambon luas reservoir ± 10 Km2 ketebalan reservoirnya + 5 dengan hitungan volumetriknya sekitar 135 MW (Mega Watt )

Dengan adanya informasi bahwa akan adanya exploitasi panas bumi kembali di Kuningan ini jelas sekali mengkhawatirkan sekali sebab kami sebagai warga kuningan jelas tidak ingin diganggu dengan program yang dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi masyarakat kuningan ke depan, kuningan itu kota budaya, kuningan itu kota sejarah, kuningan itu kota wisata, kuningan itu kota pemberi kehidupan bagi masyarakatnya harusnya dijaga dengan baik. Yang harus dipikirkan oleh pemerintah seharusnya bagaimana caranya mengurangi pengangguran di Kabupaten Kuningan sehingga kabupaten Kuningan bisa mengembangkan potensi masyarakatnya menjadi masyarakat yang mandiri sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing tanpa adanya usaha exploitasi geothermal yang berdampak besar terhadap lingkungan dan masyarakatnya ke depan dan ingat kita akan punya anak cucu apakah nanti mereka yang akan merasakan dampaknya tersebut ??.

Saran kepada pemerintah : Pemerintah semestinya mempertimbangkan hal ini dengan sangat hati-hati dan teliti jangan sampai bahwa sisi positif yang didapat oleh pihak pemerintah sebagai salah satu pendapatan daerah akan menjadi bola panas bagi pihak warga kuningan ketika dampak negatif yang ditimbulkan dari exploitasi tersebut menjadi sebuah realita yang semestinya tidak terjadi ke depan.

Sebagai orang Islam dan sebagai agama yang rahmatan lil-‘alamin sangat memperhatikan penyelamatan dan pemeliharaan lingkungan serta melarang berbuat kerusakan di muka bumi ini yang akibatnya bisa fatal bagi kehidupan manusia itu sendiri. 

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ (27) أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي الأرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ (28)

”… dan Kami tidak menciptakan tangit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-­orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?” ( QS. Shad 27-28 )

Dari ayat tersebut di atas dapat diambil pelajaran bahwa hendaknya kita berbaik sangka, tidak berburuk sangka kepada Allah, atas segala yang diciptakan-Nya di muka bumi ini. Yaitu bahwa Allah telah menciptakan alam ini untuk kenyamanan dan kesejahteraan manusia. Sehingga kita hendaknya beriman kepada Allah dan berbuat baik di muka bumi ini. Berbuat baik disini contohnya adalah dengan menanam pohon, menikmati hasilnya dan tidak rakus mengeksploitasi alam secara berlebihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun