Mohon tunggu...
Andi Mohammad Rizki
Andi Mohammad Rizki Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ya Beginilah Kampusku, Universitas Brawijaya

24 Desember 2015   13:43 Diperbarui: 12 Desember 2016   23:52 2025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia kampus tidak akan lepas dari yang namanya pergerakan mahasiswa. Pergerakan yang terbagi menjadi dua, intra-kampus dan ekstra-kampus. Sejak berdirinya negara ini hingga masa reformasi sekarang tidak bisa lepas dengan pengaruh mahasiswa. Sudah dua kali dalam sejarah negara ini berdiri peran mahasiswa dapat mempengaruhi pemerintahan. Pertama tahun 1966 dan yang kedua pada tahun 1998. Jelas bagaimana mahasiswa memerankan tugasnya membangun negara ini.

Namun ada yang berbeda dengan dunia pergerakan di Universitas Brawijaya, perang kepentingan dan ideologi marak dipertontonkan. Sebenarnya ada yang ingin dipertanyakan, yang salah adalah sistemnya atau pelaku sistem tersebut?

Yang pada akhirnya membagi dunia politik kampus ini menjadi 3 golongan, mereka yang berasal dari OMEK, mereka yang anti dengan OMEK, dan mereka yang tidak berada dikedua belah pihak. Saya coba memberi pandangan dari masing-masing golongan ini.

Pertama dari teman-teman OMEK. Boleh saya berpendapat bahwa mereka yang dari OMEK ini baik dan kebanyakan memiliki kelebihan ketimbang kedua golongan yang lainnya. Mereka memiliki proses kaderisasi yang baik dengan pendidikan dan pelatihan untuk kadernya, banyak membahas isu-isu terkait pemerintahan dan memberikan pandangan serta solusi permasalahan tersebut. Namun seringkali (yang terjadi) kader atau simpatisan mereka yang tidak berlaku profesional ketika mengisi posisi di berbagai organisasi intra-kampus. Sehingga hal ini yang menyebabkan terbentuklah orang-orang yang berpihak oposisi dengan menggaungkan diri anti OMEK.

Akhirnya kita sampai pada golongan yang kedua, Anti dengan OMEK. Mereka memang memposisikan diri dengan anti OMEK yang dikarenakan permasalahan diatas, namun perlu dikaji kembali yang bermasalah adalah OMEKnya atau kader OMEK yang tidak profesional dan membawa kepentingan lain kedalam intra-kampus? Karena dengan mengkoarkan diri sebagai orang yang anti dengan OMEK akhirnya membuat tembok untuk anti dengan gerakan mahasiswa ekstra-kampus apapun itu namanya.

Ketika kedua golongan sibuk dengan perselisihan ideologi dan kepentingannya, munculah orang-orang yang netral. Tidak berada dikedua belah pihak. Tidak bisa disalahkan memang kesemua golongan ini, saya yakin mereka memiliki porsi kesalahan masing-masing.

Yang salah OMEK nya atau oknum OMEK nya yang tidak profesional? Yang kita perangi adalah budaya ketidakprofesionalan menempatkan kepentingan lain diatas kepentingan yang utama bukan? Jangan generalisasikan kondisi satu fakultas dengan fakultas lainnya. Ketika di beberapa fakultas banyak teman-teman yang anti dengan OMEK, berkaca lah dahulu, mungkin wajar mereka anti karena kondisi memaksa mereka untuk seperti itu. Apa jangan-jangan memang teman-teman OMEK yang membuat keadaan sehingga mereka memerangi kalian?

OMEK itu baik dan banyak manfaatnya, ketika ada kader yang buruk bukan OMEKnya ikut buruk. Lihat saja betapa bangsa ini bisa dibangun oleh mereka yang pernah mengikuti pergerakan mahasiswa, mereka yang peduli dengan nasib bangsanya.

Anti OMEK pun tidak sepenuhnya salah, mungkin kader OMEK yang membuat kondisi mereka menjadi seorang yang anti dengan cara-cara yang dilakukan OMEK nya.

Jangan eksternalkan yang internal, bedakan porsi nya. Dan jangan generalisasikan buruknya kader, akhirnya membuat stigma buruk pula OMEK nya.

Andi Mohammad Rizki

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun