Mohon tunggu...
Amrizal Muchtar
Amrizal Muchtar Mohon Tunggu... Dokter - Dosen FK UMI, Dokter, Alumni Universitas Shimane Jepang

Saya adalah seorang penulis yang masih belajar untuk mengendalikan mood. Profesi sampingan saya adalah seorang dokter, dan blogger,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyambut 1 Muharram 1435 H

2 November 2013   10:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:41 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

1 Muharram sebentar lagi datang.
Beda dengan tahun sebelumnya.
Sekarang dia disambut gembira.
Semua senang. Semua bahagia.

Alhamdulillah. satu Muharram adalah tanggal Merah.
Hore kita libur.
Satu Muharram datangnya di hari selasa lagi.
Hari kejepit nasional. Biasanya senin akan libur juga.
Itulah sebabnya saya bilang 1 Muharram ini beda.
Lebih banyak libur.
Lebih banyak orang yg bergembira.

Ironis. Miris.

85 persen penduduk Indonesia adalah Muslim.
Tapi Tahun baru Masehi lebih meriah.
Penuh dengan kilatan lampu kembang api
Tahun Imlek juga dahsyat. Penuh warna merah.
Lampion di mana-mana. Barongsay bermain-main di jalanan.

Tapi Tahun baru hijriah sering terlupakan.
Seperti lupanya khatib di shalat jumat tadi yang mengatakan kita akan menyambut 1 Muharram 1434 hijriah.
Lucu tapi menyedihkan. Harusnya 1435 Hijriah.

Sempat terpikirkan.
Kenapa kita harus pakai tahun Matahari
Kenapa bukan Tahun Bulan. Harusnya.
Sebagaimana lazimnya yang besar punya kekuasaan untuk memutuskan.
Tapi itulah anehnya. Jumlah islam besar tapi seperti buih di lautan. Dikalahkan oleh sedikit ombak-ombak besar.

Tapi segera kuralat.
Mungkin memang lebih baik kita memakai tahun matahari
Tahun Bulan mungkin akan menimbulkan debat setiap awal bulan.
Tahun bulan akan membuat perlunya sidang isbat tiap bulan untuk tahu apakah sudah masuk bulan baru atau belum.
Seperti halnya penentuan awal ramadhan yg begitu heboh setiap tahun.


dr. Amrizal
Owner Klinik Sunat BETEPE

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun