Mohon tunggu...
Amrih Setiowati
Amrih Setiowati Mohon Tunggu... Guru -

Pemerhati Pranikah Fasilitator Desa Berdaya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi, Bulan akan Mengingat Sinar Matahari

9 Desember 2018   22:58 Diperbarui: 9 Desember 2018   23:21 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Seksual kini menjadi aktivitas terbuka yang paparannya membekas pada generasi yang menyaksikan langsung opera-opera di ruang-ruang umum tanpa tirai pembatas"

Bak matahari yang sinarnya memantul kepada bulan, dan ia kembali menjadikan malam indah dengan sayup cahayanya. Pelecehan seksual di ruang-ruang publik tidak semata perilaku seksual fisik yang kasat mata kasusnya dapat diungkap. Namun, lebih dari itu pertontonan aktivitas yang pribadi yang konon dulu begitu tabu di ruang-ruang publik akan menciderai mata hati anak-anak bangsa.

Jika dulu begitu elegannya setiap orang hanya mempertontonkan kehidupan pribadi di ruang privasi, kini banyak orang telah menggeser budaya itu dengan lekat di ruang publikpun oke tak ada soal.

Saya ingat film "Kartini" yang salah satu fragmen filmnya adalah melihatkan proses peminangan tokoh Kartini oleh seorang bangsawan. Begitu elegannya proses itu dan cukup menjadi gambaran bagi kita tentang jatidiri bangsa yang kini telah terlupakan.

Berbeda Zaman

Banyak orang menilai zaman telah bergeser. Banyak aktivitas di ruang pribadi kemudian dipindah di ruang publik salahsatunya mempertontonkan bentuk kegiatan seks di ruang-ruang publik. Itu yang saya maksud tadi bahwa bukan semata-mata menciderai fisik. Lebih dari itu, hal tersebut memciderai moral anak-anak bangsa.

Di taman-taman kota, di halte-halte bis, di pasar, di Mall, bahkan di tempat-tempat ibadah, yang dulu begitu ramah anak, kini tak lagi aman dari pertinjukan pemuda pemudi tanpa status.

Paparan ini yang kemudian saya terjemahkan seperti halnya matahari yang sinarnya mengenai bulan, dan bulan pancarkan sinar itu kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun