PENDAHULUAN
Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta berlokasi di Jalan Kabupaten Km 5.5, Sleman, pada ketinggian 182 mdpl. Stasiun ini berperan penting dalam pengamatan iklim, khususnya pencatatan curah hujan untuk keperluan perencanaan irigasi, bendungan, dan drainase. Curah hujan diukur dalam satuan milimeter (mm) yang menunjukkan jumlah air hujan per meter persegi. Pengamatan dilakukan menggunakan alat manual maupun otomatis. Salah satu alat manual yang umum digunakan adalah Penakar Hujan Observatorium (OBS), sedangkan alat otomatis seperti Automatic Rain Gauge (ARG) dan Automatic Weather Station (AWS) mampu mencatat data secara digital, namun biayanya lebih tinggi. Pengamatan curah hujan di Stasiun Mlati menunjukkan pentingnya kombinasi antara alat manual, otomatis, dan citra satelit untuk memperoleh data yang akurat dan menyeluruh.
Data curah hujan memiliki peran penting dalam berbagai perencanaan teknik, terutama yang berkaitan dengan pembangunan fasilitas air seperti irigasi, bendungan, drainase, pelabuhan, hingga dermaga. Oleh karena itu, pencatatan data curah hujan di suatu daerah dilakukan secara rutin agar dapat digunakan dalam perencanaan tersebut.
PEMBAHASAN
Deskripsi Alat
Penakar Hujan Observatorium (OBS) adalah alat pengukur curah hujan manual yang termasuk dalam kategori instrumen presisi tinggi. Alat ini bekerja secara manual dan memerlukan pengamat untuk menakar air hujan yang terkumpul dalam tabung penakar menggunakan gelas ukur berskala milimeter, kemudian mencatat hasilnya secara rutin. OBS termasuk alat ukur tidak cerdas (non-smart instrument) karena tidak mampu merekam atau menyimpan data secara otomatis, berbeda dengan alat otomatis seperti Automatic Rain Gauge (ARG) yang menggunakan sensor digital untuk pencatatan data.
Alat ini termasuk first order instrument karena pengamatannya dilakukan langsung di stasiun cuaca atau observatorium. OBS juga tergolong alat statis, karena posisinya tetap dan hanya menampilkan jumlah curah hujan yang terkumpul selama periode tertentu, biasanya harian.
Kelebihan OBS terletak pada harga yang relatif murah, perawatan yang sederhana, serta kemampuan menghasilkan data yang akurat dan terstandar hingga ketelitian 0,1 mm. Kelemahan utamanya adalah resolusi data terbatas pada pengukuran harian, berbeda dengan alat otomatis yang dapat mencatat intensitas hujan, durasi, serta waktu mulai dan berhentinya hujan. Meskipun bersifat manual, OBS tetap menjadi referensi penting untuk kalibrasi alat otomatis serta dapat diandalkan untuk analisis klimatologi dan hidrologi jika prosedur pengamatan dilakukan sesuai standar operasional.
KESIMPULAN
Penakar Hujan Observatoriun (OBS) merupakan alat ukur manual yang digunakan untuk mengukur jumlah curah hujan harian. Alat ini memiliki keunggulan berupa kemudahan penggunaan, biaya perawatan yang rendah, dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi, yaitu hingga 0,1 mm. Meskipun bekerja secara manual, penakar hujan ini tetap mampu memberikan data yang akurat dan dapat diandalkan jika digunakan sesuai prosedur pengamatan yang benar.