Dahulu kala, manusia mengalami berbagai tantangan dan keterbatasan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dengan kemajuan pesat dalam bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bertujuan untuk dapat berpikir seperti manusia dan meniru perilaku manusia, yakni dalam hal persepsi, penalaran, pembelajaran, perencanaan, prediksi, dan sebagainya maka, hadirnya AI telah mengubah cara hidup kita dengan revolusi yang luar biasa.
Yaitu sebelum AI menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, banyak tugas yang membutuhkan intervensi manusia secara langsung, proses yang dilakukan secara manual kemudian pengambilan keputusan yang masih bergantung sepenuhnya berdasarkan pada kecerdasan dan keterampilan manusia. Dibawah ini kami sebutkan beberapa perubahan signifikan yang terjadi sebelum dan sesudah kehadiran AI dalam kehidupan sehari-hari.
1. Bidang Pendidikan
https://metanesia.id/
Sebelum Era Kecerdasan Buatan:
- Metode Pengajaran Tradisional: Sebelum Era Kecerdasan Buatan, metode pengajaran yang dominan adalah pendekatan tradisional di mana guru memberikan materi pelajaran dan siswa belajar dengan cara mendengarkan dan membaca buku teks.
- Keterbatasan Sumber Belajar: Sumber belajar terbatas pada buku teks, materi cetak, dan materi ajar fisik. Akses terhadap informasi tambahan terbatas pada perpustakaan atau sumber-sumber terbatas.
- Kelas dengan Ukuran Tetap: Kelas diatur dengan jumlah siswa yang relatif tetap. Guru harus memastikan bahwa materi dapat diakses oleh seluruh kelas, tanpa mempertimbangkan tingkat pemahaman atau kecepatan belajar masing-masing siswa.
- Evaluasi Tradisional: Evaluasi dilakukan melalui ujian tertulis atau tugas tertulis, yang mungkin tidak selalu mencerminkan kemampuan sebenarnya dari setiap siswa.
Sesudah Era Kecerdasan Buatan:
- Pembelajaran Daring (E-Learning): Era Kecerdasan Buatan telah membawa kemajuan besar dalam pembelajaran daring. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran melalui platform online, kursus daring, dan sumber daya digital yang beragam.
- Pembelajaran Adaptable dan Personalisasi: AI memungkinkan pembelajaran yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa. Sistem dapat mengidentifikasi kelemahan atau kekuatan individu dan memberikan materi yang sesuai.
- Pembelajaran Interaktif dan Imersif: Teknologi seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) digunakan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan immersif.
- Evaluasi Berbasis Data: AI dapat menganalisis data dari interaksi siswa dengan materi pembelajaran dan memberikan umpan balik yang lebih terperinci. Evaluasi dapat mencakup pengukuran keterampilan, pemahaman, dan kemajuan siswa secara real-time.
- Akses Terbuka ke Informasi: Siswa memiliki akses lebih besar ke berbagai sumber informasi dan sumber belajar daring. Mereka dapat mengakses materi pelajaran dari berbagai sumber di seluruh dunia.
- Kolaborasi Antar Siswa: Teknologi memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam proyek-proyek kelompok secara online, bahkan jika mereka berada di lokasi yang berbeda.
- Peningkatan Kemampuan Guru: AI dapat membantu guru dalam menyusun materi pembelajaran, memantau kemajuan siswa, dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pengajaran.
2. Bidang Kesehatan
https://dinkes.tegalkota.go.id/
- Diagnosis dan Pengobatan Tradisional: Sebelum Era Kecerdasan Buatan, diagnosis dan pengobatan dilakukan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman medis dokter. Penyakit diidentifikasi berdasarkan gejala fisik dan hasil tes laboratorium.
- Rekam Medis Manual: Informasi medis pasien disimpan dalam catatan medis fisik, yang seringkali sulit diakses dan membutuhkan waktu untuk mencari data spesifik.
- Keterbatasan Penyaringan dan Pemantauan: Pemeriksaan kesehatan terbatas pada metode tradisional seperti pemeriksaan fisik dan tes darah. Pemantauan jangka panjang memerlukan kunjungan rutin ke fasilitas kesehatan.
- Riset dan Pengembangan Lambat: Proses penelitian obat baru dan pengembangan teknologi medis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai pasien.
Sesudah Era Kecerdasan Buatan:
- Diagnosis dan Pengobatan Berbasis Data: Dengan adopsi Kecerdasan Buatan, diagnosis dapat diperkuat oleh analisis data besar dari berbagai sumber. Sistem dapat memberikan rekomendasi diagnosis berdasarkan data medis pasien.
- Rekam Medis Elektronik (EMR): Rekam medis elektronik memungkinkan penyimpanan dan akses yang mudah terhadap informasi medis pasien. Informasi dapat diakses dengan cepat dan aman oleh para profesional kesehatan.
- Pemantauan Jarak Jauh dan Wearables: Teknologi seperti perangkat wearable dan sensor medis memungkinkan pemantauan kesehatan jarak jauh. Data dapat diakses dan dianalisis secara real-time.
- Pengembangan Obat dan Terapi yang Lebih Cepat: Dengan bantuan AI dalam analisis data, penelitian dan pengembangan obat dapat dipercepat, memungkinkan terapi baru untuk mencapai pasien lebih cepat.
- Prediksi dan Pencegahan Penyakit: AI dapat digunakan untuk menganalisis faktor risiko dan pola kesehatan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya penyakit. Ini memungkinkan tindakan pencegahan yang lebih efektif.
- Pendekatan Personalisasi: Penggunaan AI memungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan individu.
- Asisten Virtual untuk Profesional Kesehatan: Asisten virtual yang didukung AI dapat membantu dokter dan tenaga medis dalam pengambilan keputusan dan saran medis.
- Pengelolaan Rantai Pasokan Medis: AI dapat digunakan untuk memantau dan mengoptimalkan rantai pasokan obat dan peralatan medis, memastikan ketersediaan yang tepat waktu.
3. Bidang Transportasi dan Mobilitas