[medan perang="simulasi panglima perang"][09/26] simulasi saat peperangan
Figur Muhammad SAW sebagai pemimpin Militer atau Panglima Perang berlangsung semasa periode Madianah. Hal ini terjadi karena di madinah umat islam memiliki kekuatan dan diizinkan Allah untuk berperang pada waktu itu guna membela diri dan keberlangsungan dakwah Islam. Apalagi, keberhasilan membangun masyarakat Muslim Madinah sempat direspon penentangan keras para penguasa di Jazirah Arabia.
Sedikitnya ada enam kekuatan di Jazirah Arab yang tidak senang terhadap kehadiran dan kemajuan Pemerintah Islam di Madinah mereka adalah kaum Quraisy, kaum musyrik di sekitar Mekah, kaum Yahudi di luar Madinah, Kerajaan-kerajaan kecil di Jazirah Arab, Kerajaan Bizantyum, dan Kerajaan Persia.
Sebuah sumber menyebutkan selama periode di madinah telah terjadi 9 kali peperangan besar dan 53 ekspedisi Militer di pimpin oleh Nabi. Jumlah oprasi lapangan ini sangatlah fantastis karena jauh melampaui pengalaman teritorial komandan angkatan bersenjata mana pun. Mengingat tiadanya teknologi perang dan peralatan canggih seperti yang dikenal sekarang, pertempuran dilakukan secara langsung dan berhadap-hadapan.
Dibalik ketegasan Beliau sebagai panglima perang, beliau merupakan pemimpin berjiwa besar dan berperasaan halus Beliau menerima protes bawahannya dengan kelembutan sikap. Muhammad SAW sangatlah sukses dalam menjadi panglima perang dengan menjalankan strategi kepemimpinan sebagai berikut:
- Dekat denga bawahan dan mengutamakan keadilan bagi seluruh prajuritnya.
- Menggunakan Etika dalam peperangan dimana beliau hanya memerangi musuh yang jelas-jelas hendak memerangi Kaum Muslimin.
- Bermusyawrah dan Nabi selalu mendengarkan, memperhatikan, bahkan beliau menrapkan saran-saran yang baik dari para tentaranya
- Menghimpun dan menyatukan potensi umat khususnya kaum laki-laki yang secara fisik cukup kuat dari berbagai latar belakang suku dan etnis dalam sebuah lembaga kemeliteran yang berlagsung dibawah komado panglima tertinggi yaitu Nabi Muhammad SAW.
- Memberikan Motivasi tentang penting dan tingginya kedudukan berjihad memulai peperangan sehingga menumbuhkan semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah.
- Menjaga kesolidan pasukan meskipun sempat diwarnai perbedaan pendapat, tindakan indisipliner, bahkan penghianatan/pemberontakan dari kaum yang munafik
- Menunjukkan keteladanan, memberdayakan potensi prajurit, serta memberikan kepercayaan kepada setiap personil pasukan, sehingga mereka menjadi tentaramuslim yang gagah berani dan pantang menyerah, turut berperan dalam menentuka suatu strategi perang yang dianggap tepat, serta tangguh menghadapi pasukan musuh yang lebih besar
- Memulihkan kepercayaan diri pasukan ketika menerima kekalahan, sekaligus memulihkan citra tentara muslim dikalangan musuh-musuhnya
- Menerapkan pendelegasian wewenang kepemimpinan perang dilapangan serta tulus dalam memberika apresiasi, terutama kepada personil yang memiliki jas tertentu.
- Memenangkan hampir semua peperangan sekalipun tentara musuh lebih besar serta perlengkapan senjata juga lebih lengkap. Bahkan ketika ditabuk, misalnya, tentara adi kuasa dari kerajaan Romawi (Bizantyum) yang dipimpin oleh Heraklius, gentar menghadapi pasuka kaum muslimin padahal jumlah mereka jauh sangat besar.
- Memanusiawikan tawanannya setelah memenangkan peperangan dengan memperlakukan tawanannya dengan baik bahkan membebaskannya.
- Menjaga kewibawaan pasukanya dihadapan musuh-musuhnya begitupula ketika terjadi kekalahan dalam perang melawan musuhnya.
- Kemengan dan pesan damai yang bertujuan untuk menyadarkan musuh bahwa kaum muslimin tidak pernah takut meski jumlah pasukan lebih sedikit dan persenjataan tidak mumpuni
- Mengalahkan tanpa peperangan dima Rosulullah lebih memilih jalan ini andai dapat dimenagkan tampa perang tetapi jika tidak ada pilihan lain maka peranglah sebagai jalan keluarnya
- Muhammad tidak pernah merasa takut dalam hatinya saat menghadapi musuh-musuh yang memeranginya
Semoga ilmu ini dapat bermanfaat bagipara pembaca sekalian dan supaya kita menjadi pemimpin yang berkarakter seperti Nabi Muhammad SAW
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI