MUHAMMADIYAH DISASTER MANAGEMENT CENTER (MDMC)
PEMBICARA : Arif Nur Kholis
"Banyaknya korban bencana alam itu dikarenakan kita tidak siap atau tidak tahu apa yang akan dilakukan saat terjadinya bencana alam".
ketidaksiapan dan ketidaktahuan langkah mitigasi yang mesti dilakukan oleh masyarakat, turut menjadi pemicu tingginya jumlah korban jiwa saat bencana terjadi. Ketika terjadi bencana seperti gempa bumi pada umumnya orang-orang akan panik. Namun, hal itu tidak boleh berlanjut karena setiap individu harus sudah memahami apa saja langkah yang mesti dilakukan agar selamat atau setidaknya mengurangi risiko dari dampak bencana.Simulasi kesiapsiagaan ini sangat dibutuhkan dalam rangka optimalisasi manajemen bencana di kluster kesehatan terutama gempa dan tsunami sehingga korban dapat diminamalisasi.
MDMC memiliki cabang dan satuan tugas di seluruh Indonesia. Di samping selalu terjun ke lapangan setiap terjadi disaster di dalam dan di luar negeri, seperti di Nepal, Filipina Selatan, Rohingya di Rakhine, pengungsi Rohingya di Banglades yakni di Cox Bazar, dan juga melakukan pelatihan-pelatihan kesiapsiagaan bencana di daerah cabang-cabang Muhammadiyah.
Ada tiga cluster yang dilakukan dalam pelatihan ini, pertama, menurut Hajriyanto, pembentukan rumah sakit PKU Muhammadiyah siap bencana. MDMC bekerja sama dengan Defat (Department of Foreign Affair and Trade, the Australian Goverment) melakukan pelatihan Rumah Sakit Siaga bencana yang sekarang sudah berlangsung tahap yang ketiga di tahun ketiga.Sekarang alhamdulillah sebagian besar rumah sakit PKO Muhammadiyah telah menjadi Rumah Sakit Siaga Bencana. Artinya, kapan saja terjadi disaster atau bencana alam di negeri ini, bahkan insya Allah di negara-negara sekitar, satuan tugas dan task force RS PKO Muhammadiyah siap siaga penuh kesaptaan untuk terjun memberikan pertolongan lengkap dengan dokter, tenaga dan relawan lapangan.UNISAYOGYAKARTA
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI