Malam Tirakatan: Menyatukan Doa, Merangkai Semangat Kemerdekaan

Suasana Lapangan Voli Sanggrahan berubah khidmat sekaligus meriah ketika warga berkumpul untuk menggelar Malam Tirakatan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Kegiatan ini menjadi wujud rasa syukur, semangat gotong royong, dan refleksi bersama atas perjuangan para pahlawan yang telah mempersembahkan kemerdekaan.

Acara diawali dengan penampilan menyanyi dari perwakilan anak-anak. Setelah itu, rangkaian sambutan disampaikan oleh tokoh masyarakat sebagai bentuk penghormatan sekaligus motivasi untuk menjaga kebersamaan. Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan warga.

Dokuemntasi: Arsip Pemuda-Pemudi Sanggrahan (Youngs.Savage)

Tak berhenti di situ, suasana semakin semarak dengan pentas seni tari yang menampilkan beragam budaya. Mulai dari Tari Menthok, Beksan Wanoro, Tari Bendera 45, hingga Tari Anoman, semuanya dipersembahkan dengan penuh semangat oleh pemuda-pemudi Sanggrahan. Anak-anak dari TPA Masjid Al-Hikmah Sanggrahan juga turut berpartisipasi dengan hafalan yang membanggakan, menambah nilai religius sekaligus edukatif dalam acara.

Di penghujung acara, doa bersama dipanjatkan dengan khusyuk, memohon keberkahan dan keselamatan bagi bangsa dan warga. Sebagai penutup penuh makna, warga menerbangkan kitiran ke langit malam. Simbol sederhana namun mendalam ini menggambarkan kebersamaan dan harapan agar semangat kemerdekaan terus terbang tinggi, menyatukan seluruh warga Sanggrahan dalam harmoni.

Dokuemntasi: Arsip Pemuda-Pemudi Sanggrahan (Youngs.Savage)

Malam Tirakatan di Sanggrahan bukan sekadar tradisi, melainkan cermin kebersamaan, rasa syukur, dan semangat untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan. Dalam hening doa dan meriahnya pentas seni, warga berhasil merangkai harmoni yang mempererat persaudaraan sekaligus menyalakan api semangat kemerdekaan.

Penulis: Pemuda-Pemudi Sanggrahan (Youngs.Savage)