Deretan Lilin Terpampang rapi seakan menerangi jalan kita yang tak lagi sama.
Senyuman riang dan tawa indahmu,.kini sudah dibatasi oleh bongkahan batu dan serpihan Tanah, dan aku disini masih sibuk mencari makna dari kehidupan.
Mungkin Ragamu tak lagi ada, namun kenangan dan parasmu masih tersimpan rapi di relung hati ini.
Mungkin kita tak lagi bisa bercanda atau sekedar berbasa-basi tentang kehidupan.
Namun aku sangat mematikan,saat dimana kita bisa berkumpul kembali dan bercerita seperti dahulu,.
Kini yang kubisa hanya menitipkan kata rindu lewat sang Pencipta.
Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali dititik terbaik menurut Takdir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI