Mohon tunggu...
Wahyudi Adiprasetyo
Wahyudi Adiprasetyo Mohon Tunggu... Sang Pena Tua

Pena tua memulung kata mengisi ruang literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Otrovert; Spektrum Baru Kepribadian Manusia

24 September 2025   17:01 Diperbarui: 24 September 2025   17:01 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Introvert, Ekstrovert, dan Otrovert: Menyelami Spektrum Baru Kepribadian Manusia

Selama bertahun-tahun, dunia psikologi hanya mengenal dua kutub utama kepribadian: introvert dan ekstrovert. Keduanya dianggap mewakili cara manusia berhubungan dengan diri sendiri dan dengan dunia luar. Namun, pemetaan yang terlalu biner ini kerap menyisakan ruang kosong. Ada orang-orang yang tidak sepenuhnya cocok disebut introvert, tetapi juga tidak sepenuhnya ekstrovert. Mereka berada di wilayah abu-abu yang unik.

Di sinilah muncul istilah otrovert, sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Rami Kaminski, seorang psikiater asal Amerika Serikat. Kaminski, melalui pengamatan klinis dan refleksi pribadinya, menyadari bahwa ada tipe kepribadian yang tidak bisa dikurung dalam dikotomi lama. Otrovert hadir sebagai cermin dari kompleksitas manusia yang selalu lebih luas daripada sekadar dua kategori.

Melampaui Dikotomi Lama

Introvert cenderung menarik energi dari kesendirian, mencari makna dalam percakapan yang dalam, dan lebih nyaman dengan dunia batin. Ekstrovert justru sebaliknya---mereka memperoleh energi dari keramaian, bersinar dalam interaksi sosial, dan jarang merasa kehabisan bahan untuk berbicara.

Namun, otrovert tidak berjalan di salah satu jalur tersebut. Mereka bisa tampil ramah dalam kelompok besar, tetapi sesungguhnya tidak merasa terikat dengan "identitas kolektif" kelompok itu. Yang mereka cari bukanlah pengakuan dari massa, melainkan koneksi personal yang otentik.

Di sebuah pesta, misalnya, introvert mungkin memilih menyendiri, ekstrovert akan berkeliling menyapa semua orang, sementara otrovert akan duduk di sudut tenang, berbincang lama dengan satu orang yang dianggap menarik.

Watak Otrovert: Ramah tapi Independen

Kaminski menjelaskan bahwa otrovert sering merasa "orang luar" meski sebenarnya populer dan diterima dalam lingkaran sosial. Mereka ramah, mampu berinteraksi dengan banyak orang, tetapi cenderung alergi terhadap keterikatan kelompok.

Inilah beberapa ciri khas otrovert:

  • Mandiri dalam berpikir: mereka tidak mudah terjebak arus mayoritas.
  • Tidak peduli pada penolakan: otrovert jarang risau bila tidak disukai, karena mereka tidak menggantungkan nilai diri pada penerimaan orang lain.
  • Lebih menyukai kedalaman: interaksi satu lawan satu lebih bernilai dibanding sekadar menjadi pusat perhatian.
  • Imajintif dan bebas: keengganan mengikuti pola kelompok membuat mereka kreatif dalam cara pandang.

Kaminski bahkan menekankan bahwa kelebihan otrovert justru terletak pada ketidakpeduliannya terhadap kesan sosial. Mereka tidak sibuk menciptakan citra, dan karena itu lebih jujur dalam mengekspresikan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun