Lihat ke Halaman Asli

Yohana M.A.Bana

Pengawas Kemenag Kota Kupang

Pengalaman Berharga dalam mengikuti LKLB

Diperbarui: 10 April 2025   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

  


      Pengalaman Berharga dalam Mengikuti LKLB Internasional.

Telah berlangsung webinar Internasional Seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam Rangka Merayakan Hari Perempuan Internasional

Perempuan dan Pendidik sebagai Pilar Perdamaian Kesetaraan Gender dalam Membangun kohesi Sosial.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Masjid Istiqlaldan Institut Leimena.  Statistik peserta sebagai berikut: 5283 Pendaftar, 460 Kab/Kota, 25 Negara, 2631 peserta hadir, 2300 penerima seertifikat.

Ini sertifikat yang diterima setelah 14 hari mengikuti kegiatan webinar ini.

Beginilah kisah/ceritera mendapatkan sertifikat ini. Pada tanggal 28 Februari 2025 di group Kemenag kota Kupang ada yang mengirim link pendaftaran untuk mengikuti  webinar ini.  Setelah mendaftar sudah lupa akan webinar ini karena satu minggu baru mulai. Pada tanggal 6 Maret ada pesan yang dikirim melalui WA untuk mengikuti kegiatan ini. Maka saya mulai mengikuti arahan untuk masuk dalam Webinar ini melalui beberapa tahap yang agak sulit baru berada dalam ruangan zoom. Setalah berada di ruangan zoom, untuk mendengar webinar dalam bahasa Indonesia dipersilahkan untuk klik menu Interpretation dan pilih bahasa Indonesia. Setelah berhasil melalui jalan masuk maka semuanya maka nyamanlah sudah untuk mengikuti webinar ini. Dan mulai mendengarkan materinya .

 Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., menjadi pembicara kunci dalam webinar internasional bertajuk "Perempuan dan Pendidik sebagai Pilar Perdamaian: Kesetaraan Gender dalam Membangun Kohesi Sosial". Acara ini diselenggarakan oleh Masjid Istiqlal dan Institut Leimena dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional. Dalam paparannya, Menteri Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam pembangunan bangsa dan negara. Beliau mengajak masyarakat untuk meningkatkan upaya pemberdayaan terhadap perempuan, mengingat persentase perempuan yang lebih besar dibandingkan laki-laki di berbagai belahan dunia. Beliau menekankan bahwa seluruh manusia, baik laki-laki maupun perempuan, merupakan khalifah di muka bumi, sehingga tidak ada perbedaan signifikan di antara keduanya. Dengan demikian, tidak ada larangan bagi perempuan untuk berpartisipasi di masyarakat, termasuk mengambil peran sebagai pemimpin. Menteri Nasaruddin juga menyoroti pentingnya menjadikan agama sebagai faktor penguatan martabat perempuan dan menentang berbagai upaya yang merendahkan martabat perempuan dengan dalih agama apa pun. Beliau mencontohkan kisah Ratu Balqis dalam Al-Quran sebagai bukti bahwa perempuan dapat memimpin dengan sukses dan membawa negaranya menuju predikat baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang baik dan diampuni Allah SWT). Webinar ini juga menghadirkan narasumber lain, seperti Indah Nuria Savitri (Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia) dan Mercy Chriesty Barends, S.T. (Anggota DPR Republik Indonesia), yang turut membahas peran perempuan dan pendidik dalam membangun kohesi sosial dan perdamaian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai materi yang disampaikan dalam webinar ini, Anda dapat mengunjungi situs resmi Institut Leimena di atau situs Literasi Keagamaan Lintas Budaya di .


Refleksi Pengalaman dalam Webinar Internasional: Perempuan dan Pendidik sebagai Pilar Perdamaian

Berikut adalah rangkuman materi dari para narasumber  lainnya selain Menteri Agama sesuai dengan sertifikat webinar "Women and Educators as Pillars of Peace: Gender Equality in Building Social Cohesion" yang diadakan pada tanggal 6 Maret 2025:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline