Pengkhianatan
Malam di Getsemani begitu sunyi. Angin malam yang biasanya menenangkan kini terasa menekan. Yesus berdiri dalam keheningan, memandang murid-murid-Nya yang masih terlelap dalam kelemahan mereka.
Lalu, terdengar suara.
Pelan pada awalnya, seperti gumaman samar di kejauhan.
Lalu semakin jelas---langkah kaki.
Banyak.
Berbaris.
Tergesa-gesa.
Yesus tidak terkejut. Ia sudah tahu ini akan terjadi.
Dari balik bayang-bayang pepohonan, obor-obor berkobar, menari dalam gelap. Panas dan cahaya dari api itu berkontras dengan dinginnya malam.
Dan di depan mereka, Yudas.