Lihat ke Halaman Asli

Terry Janu

Conten Kreator

Penolak Geothermal Poco Leok Masif Melanggar HAM hingga Ubah Tatanan Adat

Diperbarui: 30 Mei 2025   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diana Arango, Lead Coordinator in Energy Sector in KfW's Jakarta office (Sumber : infopertama.com )

Tarik ulur pengembangan Proyek Panas Bumi atau Geothermal karenanya adanya penolakan dari kelompok kecil yang mengaku masyarakat adat dibongkar warga asli Poco Leok. 

Hal itu disampaikan dalam forum diskusi bersama Bank Pembangunan Jerman atau Kreditanstalt fr Wiederaufbau (KfW) yang gelar di Hotel Revayah Ruteng, Jumat, 23 Mei 2025. 

Warga asli Poco Leok Pendukung yang menyetujui proyek pengembangan Geothermal atau Panas Bumi unit 5-6 Poco Leok di kecamatan Satar Mese setidaknya membuka opini publik melalui kesaksian mereka.

Andreas Tagut, warga Gendang Mocok menyampaikan bahwa selama ini banyak yang mengklaim bahwa gendang Mocok total menolak proyek Geothermal itu tidak benar. Saya yang berdiri di sini dan tentu masih banyak di belakang saya sangat mendukung dan menyetujui proyek Geothermal ini. 

Yang kedua, jelas Andreas Tagut, bahwa sebenarnya selama ini yang melanggar HAM adalah pihak kontra Geothermal. Itu karena, mereka-mereka itu bukanlah pemilik lahan, lahan punya orang lain tapi yang lakukan penolakan orang lain atas nama tanah ulayat.  

Bahwa kemudian, dengan adanya Geothermal dampak negatif itu pasti ada, iya. Hanya saja dalam berbagai kegiatan forum PLN sudah berkomitmen untuk meminimalisir itu. "Sebagai orang yang pernah bersentuhan dengan Proyek Geothermal di Ulumbu, saya bisa pastikan itu aman ditangan pihak PLN sebagaimana yang saya alami selama bekerja di sana. 

Memang, ini juga pengaruh istilah, dulu kata Andreas, dulu masih menggunakan kata Panas Bumi, Panas Bumi orang semua terima. Sekarang, begitu dikenalkan dengan istilah Geothermal orang pusing semua, mulai ada penolakan juga karena masifnya pengaruh-pengaruh orang berjubah yang mengaku pintar datang ke Poco Leok. 

Karena itu, saya meminta kepada PLN, kepada KfW agar segera lakukan pengerjaan di Poco Leok sesuai dengan regulasi yang ada. Bahwa semua persyaratan yang ditentukan atau diminta KfW sudah pasti dipenuhi PLN karena itu yang terjadi selama ini. 

"Di beberapa Media kelompok penolak ini mintanya macam-macam, mau ini mau itu minta transparansi dan seterusnya tapi ketika diminta duduk bersama juga kan tetap tidak mau. Mungkin saja supaya kontrak mereka dengan donaturnya tetap berjalan, mungkin saja." Pinta Andreas lagi. 

Ia kembali mengaskan agar Proyek EBT tenaga Panas Bumi harus tetap dilakukan agar tidak tergantung pada energi fosil. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline