Lihat ke Halaman Asli

Wempi Sukma

praktisi seni

Memperkuat Pendidikan dan budaya di kota sukabumi

Diperbarui: 27 September 2025   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya: Memperkuat Pendidikan dan Budaya di Kota Sukabumi

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian dari Catur Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan mahasiswa dalam pengabdian masyarakat. Pada tahun 2025, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMT) melaksanakan KKN di lingkungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya dan Bahasa Sunda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi. Kegiatan ini difokuskan pada pagelaran tari kolosal berjudul "Sukabumi Bercahaya" untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025, serta pelatihan In-House Training (IHT) Deep Learning untuk pembelajaran Bahasa Sunda. Melalui KKN ini, mahasiswa mengaplikasikan ilmu mereka untuk meningkatkan kompetensi guru dan melestarikan budaya lokal.

Latar Belakang dan Pentingnya Kegiatan

Peran guru semakin krusial dalam mencetak sumber daya manusia unggul, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Guru harus memiliki kualifikasi minimal S1/D-IV, kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, serta terus mengembangkan diri. Namun, tantangan seperti rendahnya pemahaman kurikulum 2013, partisipasi aktif di MGMP, dan prestasi siswa di ujian nasional atau PISA (skor Indonesia 370-400, di bawah rata-rata 500) masih menjadi masalah utama.

MGMP berperan strategis sebagai wadah diskusi dan pelatihan guru mata pelajaran yang sama. Tujuannya mencakup memperluas wawasan, berbagi pengalaman, meningkatkan inovasi pembelajaran, dan mengubah budaya kerja guru menjadi lebih profesional. Manfaatnya termasuk pengembangan keterampilan seni budaya, peningkatan mutu pembelajaran, dan persiapan menghadapi kurikulum merdeka. Namun, banyak guru masih statis dan kurang aktif, sehingga kompetensi mereka perlu diperkuat melalui kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan diseminasi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025.

KKN ini lahir dari kebutuhan tersebut, dengan tujuan utama: mengaplikasikan ilmu mahasiswa ke masyarakat, memberikan kontribusi pendidikan dan kebudayaan, mendokumentasikan data MGMP, meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru, dan memperingati HUT RI. Manfaatnya meliputi pengalaman praktis bagi mahasiswa, dampak positif bagi masyarakat melalui pelestarian budaya Sunda, data evaluasi bagi institusi, serta dukungan program pemerintah daerah. Ruang lingkup mencakup lokasi di sekretariat MGMP, waktu Agustus 2025, sasaran guru Bahasa Sunda/guru kelas (100-150 orang) dan siswa SMP Negeri 1-16 (500-1.000 orang), serta fokus pada tari kolosal dan IHT.

Profil Kota Sukabumi dan MGMP

Kota Sukabumi, enklave di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, memiliki luas 48,33 km dengan ketinggian rata-rata 584 mdpl di kaki Gunung Gede dan Pangrango. Topografinya pegunungan, dengan iklim tropis (suhu 18-29C) dan rentan bencana seperti gempa, longsor, banjir, dan cuaca ekstrem. Penggunaan lahan didominasi permukiman (35,93%) dan pertanian (34,37%). Kota ini terbagi menjadi 7 kecamatan dan 33 kelurahan, dengan potensi pengembangan di sektor pariwisata, infrastruktur (seperti Tol Bocimi), dan budaya.

Demografinya menunjukkan penduduk 351.287 jiwa (2022), dengan laju pertumbuhan 1,65% dan kepadatan 7.375 jiwa/km. Usia produktif mendominasi (68,50%), rasio jenis kelamin 101, dan mayoritas beragama Islam (95,62%). Ekonomi bergantung pada perdagangan (38,12% PDRB), jasa, dan transportasi, dengan PDRB Rp9,32 triliun. Secara historis, kota ini bermula dari perkebunan kopi VOC pada abad ke-18, resmi menjadi kota pada 1914, dan dikenal sebagai "Kota Mochi" dengan budaya Sunda dominan (92,21% suku Sunda).

MGMP Seni Budaya dan Bahasa Sunda berfungsi sebagai organisasi profesi guru, dengan kegiatan seperti seminar bahasa Sunda, koordinasi FLS2N, dan pengembangan kurikulum TIK. Strukturnya mencakup ketua, sekretaris, dan seksi program. Kegiatan rutin meliputi rapat koordinasi, IHT, diskusi kurikulum, penyusunan RPP, dan evaluasi HOTS. Pada 2025, fokus pada pelestarian bahasa Sunda melalui seminar dan kolaborasi.

Penyusunan dan Pelaksanaan Program Kerja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline