Kita semua tahu kalau generasi muda sekarang hidup di era serba cepat dan modern. Gadget ditangan,informasi datang tanpa henti,gaya hidup makin bebas. Tapi dibalik semua itu ada banyak juga masalah yang muncul mulai kasus narkoba ,aksidemo, tawuran,pembunuhan ,pergaulan bebas sampai sikap indivialis yang bikin orang jadi cuek sama lingkungan. Nah,ditengah kondisi kayak gini,pancasila hadir bukan Cuma sebagai simbol negara,tapi sebagai pedoman hidup. Kalau dari kecil kita sudah membiasakan diri dengan nilai-nilai nya,hidup bakal lebih terarah,nggak gampang terbawa arus dan pastinya lebih bermanfaat buat orang lain.
Coba deh lihat sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita diajak buat punya hubungan baik sama tuhan sesuai agama atau keyakinan masing-masing. Praktiknya sederhana kok, misalnya rajin berdoa sebelum belajar,ibadah dengan tertib dan sikap toleransi sama orang lain yang beribadah. Contoh nyata pas bulan ramadhan,teman-teman nggak puasa jaga sikap buat nggak makan didepan teman yang lagi puasa. Hal kecil kayak gitu bisa bikin suasana damai. Jadi sila pertama bukan Cuma soal kita pribadi dengan tuhan tapi juga soal gimana saling menghormati dalam kehidupan beragama
Lanjut ke sila kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Intinya kita harus bisa memperlakukan orang lain dengan adil dan manusiawi. Pernah nggak lihat teman yang diejek Cuma gara-gara penampilannya? Nah,itu jelas bertentangan dengan sila kedua. Kalau ada temen jatuh kita bantuin,kalau ada temen minder kita semangatin sampai ketika ada orang berbicara sebaiknya tidak menyela itu sudah termasuk menghargai. Nilai kemanusiaan ini penting banget apalagi dizaman sekarang yang kadang bikin orang jadi gampang merendahkan orang lain di sosmed. Bayangin kalau semua orang bisa beradab dalam bersikap dunia pasti jauh lebih damai.
Sila ketiga: Persatuan indonesia. Kita ini negara yang super kaya budaya,bahasa.adat. Kebayang kan kalau semua orang Cuma mikirin kelompokmya sendiri? Bisa-bisa pecah belah. Contoh gampang,waktu ada lomba 17- an semua orang didesa ikut partisipasi entah anak kecil remaja sampai orang tua. Mereka beda usia,beda latar belakang tapi bisa kerja bareng demi kebersamaan. Persatuan itu nggak Cuma teori tapi bisa banget terasa dari kegiatan sehari-hari. Kayak gotong royong bersihin lingkungan atau saling bantu pas ada tetangga kena musibah.Â
Nah, Sekarang kita ke sila keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Kalau dibaca sekilas memang panjang banget dan agak ribet tapi sebenarnya maknanya sederhana,yaitu kita diajari untuk menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah atai ngobrol bareng sampai ketemu jalan keluarmya. Coba bayangin dikelas ada lagi pemilihan ketua,pasti ada beberapa anak yang nyalonin kan?. Nah,semua temen boleh kasih pendapat dan memilih dengan jujur siapa yang menurut mereka pantas jadi ketua. Dari situ kita belajar buat nggak egois,nggak maksa pendapat sendiri dan bisa menghargai pendapat orang lain. Hasil musyawarah mungkin nggak selalu sesuai dengan keinginan kita tapi kita harus belajar ikhlas dan menerima keputusan bersama. Dengan musyawarah,semua orang jadi punya kesempatan buat didengar dan suasana jadi damai.
Lanjut ke sila kelima: Keadilan Sosial Bgai Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini artinya kita diajari buat berlaku adil,nggak pilih kasih dan nggak mementingkan diri sendiri. Contohnya kalau lagi main bola,jangan cuma ngajak teman yang jago aja,semua anak boleh ikut agar semua merasakan kebersamaan. Byangin kalau di sekolah cuma anak tertentu yang boleh pakai fasilitas atau dapat perhatian,pasti rasanya nggak enak banget kan?. Makanya adil tuh penting banget biar semua orang bisa merasa dihargai dan bahagia. Kalau semua orang bisa adil mulai dari hal kecil hidup pasti jauh lebih damai dan semua orang bisa hidup rukun.
Jadi kesimpulannya, Pancasila itu bukan cuma sekadar tulisan yang kita hafalin waktu upacara bendera atau pelajaran PPkn tapi benar-benar pedoman hidup yang bisa kita jalani setiap hari. Dari sila pertama sampai kelima semua bisa kita terapkan dalam hal-hal sederhana. Kalau semua anak indonesia sudah terbiasa menjalankan nilai-nilai pancasila dari kecil pasti hidup jadi lebih terarah,nggak gampang kebawa arus buruk dan bisa lebih bermanfaat untuk orang lain.
Daftar Pustaka:
Ardani, A. P., Zacky, D. N., Al Karazi, M. A., Kartika, S. A., Riannisa, V. A., & Furnamasari, Y. F. (2024). Pembentukan Kebiasaan Positif dengan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora, 4(2), 140–151.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI