Lihat ke Halaman Asli

Vina Agustin

Starter blogger

Pancasila sebagai Sistem Etika

Diperbarui: 18 Juni 2021   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila sebagai Sistem Etika. | Kemenkeu

Etika diambil dari bahasa Yunani kuno. Bentuk kata tunggalnya yaitu 'Ethos' yang berarti tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Sedangkan bentuk jamaknya adalah 'ta etha' yang berarti adat istiadat (kebiasaan). Ini berarti segala sesuatu yang akan kita lakukan berlandaskan kepada etika.  

Etika merupakan suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu.  Etika terbagi menjadi dua, yaitu:

1). Etika Umum

Etika umum adalah prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. Yang berarti setiap tingkah laku kita sebagai manusia harus sesuai dengan prinsip-prinsip atau etika yang ada. Jika kita melakukan sesuatu tanpa adanya etika, hidup kita tidak akan beraturan. 

Contoh, ketikaakan melakukan kerja kelompok, saya dan teman-teman saya tidak memilih untuk mengerjakan di hari sabtu dan minggu, dikarenakan salah satu teman saya ada yang beragama kristen. Dan setiap hari sabtu dan minggu adalah jadwalnya untuk melakukan ibadah.  Tindakan tersebut termasuk dalam etika yang harus kita realisasikan, dalam bentuk menghormati orang lain.

Baca juga: Menghidupkan Kembali Pendidikan Pancasila sebagai Dasar Negara

2). Etika Khusus

Etika khusus adalah etika yang membahas tentang prinsip-prinsip dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Yang berarti prinsip-prinsip ini adalah prinsip yang mengatur tentang hubungan antar manusia ke manusia. Etika khusus dibagi kembali menjadi dua, yaitu :

a). Etika Individu

Etika individu adalah etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. Contoh, Menjaga sholat lima waktu. Hal ini, merupakan kewajiban bagi setiap individu yang beragama muslim.

b). Etika Sosial

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline