Ramadan memiliki banyak keutamaan bagi umat Rasulullah, seperti Ramadan sebagai bulan yang penuh barokah. Oleh karenanya Allah mewajibkan setiap hambanya yang mu'min untuk berpuasa, bulan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka.
Lihat juga: Bulan Ramadan, Bulan Jihad dan Pengorbanan dalam Sejarah Islam
Bulan dibelenggunya para syaitan dan didalamnya terdapat malam yang memiliki nilai kebaikan lebih dari seribu bulan. Tradisi Ramadan di era ini pun juga sudah ada.
Maka dari itu, Rasulullah Saw mengingatkan kepada umatnya untuk benar-benar memperhatikan bulan ini, agar jangan sampai berlalu secara sia-sia tanpa mendapatkan kebaikan apapun darinya (HR. Imam Ahmad No. 7148 dan an-Nasa'I dalam as-Sunan al-Kubro No. 2315).
Puasa umat Rasulullah beserta tradisi Ramadan di era tersebut memiliki nilai yang luar biasa.
Puasa dapat menjadi syafaat bagi diri yang berpuasa saat di hari kiamat, dengan ungkapan "Wahai Rabbku" sebagai bentuk permohonan kepada Allah untuk menolong hambaNya yang berpuasa dengan persaksian bahwa "dia sedang menahan makan, minum dan nafsu syahwatnya di siang hari", dari amalan puasa tersebut.
Sebagai gayung bersambut bahwa puasa itu benar-benar dibalas langsung oleh Allah SWT (as-saum l wa ana ajzbihi).
5 Tradisi Ramadan Era Rasulullah
Ilustrasi: Pexels
Memperhatikan bulan Ramadan yang memiliki banyak keutamaan tersebut dan agar tidak melaluinya secara sia-sia, Rasulullah memiliki tradisi Ramadan yang patut diteladani oleh umatnya.
Tradisi Ramadan itu bisa dijadikan dasar setiap sunnah-sunnah yang dilakukan di bulan Ramadan, antara lain:
Puasa Sebulan Penuh