Lihat ke Halaman Asli

Tyana Putri Utami

English Literature Student

"Hahh iyaaa?": Ketika Gen Z Ngetik Pake Rasa, Bukan Cuma Kata

Diperbarui: 29 April 2025   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena chat bernada oleh Gen Z (Sumber: Pinterest)

Kalau kamu pernah dapet chat kayak "hahh seriusss?", "yaaudahh dehh", atau ""makasiihhh yaa", kamu lagi melihat bentuk komunikasi khas Gen Z yang makin marak di dunia digital. Gaya ngetik mereka yang penuh pemanjangan huruf, tanda baca, atau tambahan emoji bukan sekedar typo atau lucu-lucuan, tapi bentuk ekspresi. Ini cara baru buat "berbicara" di dunia tanpa suara. 

Bahasa Tulis yang Punya Nada

Kita hidup di era komunikasi teks, Tapi teks itu datar, tidak ada nada, ekspresi, atau bahasa tubuh. Nah, di sinilah Gen Z kreatif. Mereka bikin "kata jadi rasa".

Contohnya:

  • "hah" vs "hahhh" = ekspresi bingung atua kaget
  • "udah" vs "udaahh dehh" = pasrah atau nyerah lembut
  • "makasih" vs "makasiiihhh yaa = tulus + terharu

Riset dari Journal of Digital Expression (2024), pemanjangan huruf dapat membuat pesal terasa lebih hangat dan jujur. Tambahan huruf itu bekerja seperti nada suara dalam percakapan lisan. Semakin panjang kata, semakin terasa nada emosinya. 

Empati Digital Lewat Chat

Gaya ini sebenarnya adalah bentuk empati. Ketika seseorang mengetik "maaciiwww", itu bukan sekedar ucapan terima kasih, melainkan itu cara menyampaikan perasaan dan kedekatan. Gen Z sadar, di dunia teks yang kaku, setiap tambahan huruf adalah usaha untuk hadir secara emosional. Mereka tidak hanya menulis, mereka juga membentuk nada suara, ekspresi wajah, bahkan suasana hati melalui ketikan. 

Mirroring: Cermin Sosial dalam Teks

Gen Z juga punya kemampuan alamiah untuk mencocokan gaya mengetik lawan bicara atau yang disebut mirroring. Misalnya, ketika kamu ngetik, "yaaudahh sihhh", dan dia balas "iyaa bangeettt", itu cara mereka mengatakan aku ngerti banget perasaanmu. Bukan basa-basi, tapi jembatan sosial yang terasa hangat. 

Studi oleh Pew Research Center (2023) menunjukkan bahwa 78% remaja dan dewasa muda merasa lebih nyambung saat berbicara lewat gaya teks ekspresif, karena menciptakan rasa kebersamaan. 

Lahir di Sosmed, Tumbuh di DM

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline