Lihat ke Halaman Asli

Tri Budhi Sastrio

Scriptores ad Deum glorificamus

Essi nomor 94 - Bukankah Kita Tak Pernah Berpisah?

Diperbarui: 9 Oktober 2025   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.saatchiart.com/paintings/sensual-woman/feature?hitsPerPage=100&page=2

Essi 94 - Bukankah Kita Tak Pernah Berpisah?
Tri Budhi Sastrio - Kasidi

Ya, bukankah faktanya tidak pernah berpisah walau
ribuan mil membentang nyata?
Kalau pun tak sempat saling tatap berlama-lama karena
perangkat skype belum ada
Toh komunikasi antar hati tetap saja terjadi dan ini satu
kelebihan luar biasa manusia.
Hati dan rasa tetap menyatu karena apalah makna jarak
jika dibanding pekanya jiwa.
Hanya saja jika tatapan berlama-lama yang didamba ah ,,,
a la prochaine ... bisa juga
Dipakai, seperti ungkapan Kathy Reichs lewat tokoh
terkenal hasil buah imajinasinya,
Dr. Temperance Brennan yang direktur antropologi
forensik sebuah kota di Kanada.
Dia yang ingin sampaikan ini frasa pada malam musim
panas indah, tetapi putrinya
Yang dengan tangkas menyela lalu bertanya apa makna
itu frasa, dengan segera
Memperoleh jawaban klasik berlandas semantika kata --
sampai nanti -- hanya saja,
Konteksnya bisa berbeda, yang terdalam dapat bermakna
sampai nanti manakala
Pembunuhan berantai kembali terjadi, sedangkan yang
paling di permukaan ketika
Sang putri jelita yang tampak bingung tak terkira-kira
bukan mendapat jawabannya
Tetapi justru ajakan ayo kita ke pantai ... dan Deja Dead
selesai sudah alur ceritanya

A la prochaine -- until the next time -- apakah ini yang
bisa dibisikkan walau lirih saja
Di sela-sela angin kota yang tak paham kalau ada yang
rindukan hangatnya senja?
Tentu saja tidak, karena tiga bulan jelas tidak terlalu lama
sebelum waktu liburan tiba,
Juni ujian akhir selebihnya libur panjang sampai awal
Oktober ketika masa kuliah tiba,
Bukankan hari-hari hangat kota tercinta bisa kembali
dapat dinikmati bersama-sama?
Yah ... semoga saja apa yang direncana dapat menjadi
realita sehingga getar jiwa
Tetap selaras nada yang memang rindukan keluarga yang
selama ini selalu bersama.
Angin dingin beku di luar jendela terus menderu-deru ...
entah ingin menyapa siapa,
Yang jelas simpatiku tak lagi bersama dia karena
bagaimana bisa, untuk keluar saja
Wah ... semua pakaian rangkap harus dikena ditambah
harus pakai sepatu segala,
Padahal maunya hanya membeli apel di dekat stasiun
kereta yang jaraknya hanya
Beberapa ratus meter saja, tetapi persiapannya persis
sama kalau mau ke pesta.
Karenanya jadi mengherankan juga kalau banyak orang
Indonesia berlomba-lomba
Ingin pergi bekerja di Eropa yang uangnya saja yang
mungkin lebih tebal ukurannya,
Selebihnya bah ... kan tipis-tipis saja ... tempe susah,
pecel tak ada, ikan segar juga,
Semua dikemas beku dan harganya bikin kening orang
nan sederhana seperti saya
Berkerut dalam tanda tak percaya tapi inilah nuansa
pengalaman pertama di Eropa,
Kurang menyenangkan memang tetapi romantika
pengalamannya juga luar biasa.

Naik kereta listrik dari apartemen sederhana tetapi
berpenghangat ke tempat kerja,
Pasti akan segera membosankan setelah seminggu
berlalu karena jadi rutin saja.
Tetapi hari pertama naik kereta, yah konsentrasi penuh
karena semua petunjuknya
Ditulis dalam bahasa Polandia dan pengumuman lewat
pengeras suara kereta, juga
Bahasanya sama, dan naik pertama di stasiun Kroncowa
dan turun di PKS namanya.
Sebelum itu harus melewati dua rondo yang dengan
segera terus diingat maknanya
Karena padanannya ada di Surabaya meskipun maknanya
tentu saja sangat berbeda.
Yang pertama RONDO RATAJE -- dibaca rataye - dan
yang kedua RONDO SRODKA.
Di dua tempat ini kereta berbelok di sebuah bundaran
besar dan memang ini makna
Kata rondo di Polandia, bundaran, contoh padanannya
mungkin bundaran HI Jakarta.
Hanya jika di Jakarta padat luar biasa yang di sini boleh
dikata lengang-lengang saja.
Yang luar biasa karcis bisa dibeli di mana saja dan di
dalam kereta, kondektur tak ada.
Penumpang masuk. karcis divalidasi mesin dan yah, yang
ini belum bisa di Indonesia.

Essi 94 - tbs/poz/kas -- SDA27022012 -- 087853451949

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline