Lihat ke Halaman Asli

Tria Aulia

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan

Model Promosi Kesehatan (Pendidikan Kesehatan)

Diperbarui: 6 April 2021   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Model promosi kesehatan dalam pendidikan kesehatan (Sumber : Hush Naidoo via unsplash.com)

Contoh lain dari model-model Promosi Kesehatan:

  • Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)

Keluarga Pak Amin mengambil keputusan untuk melakukan kunjungan ke Puskesmas dalam penanganan dini Dengue Haemoragic Fever (DHF)

  • Model Transteoritikal (Transtheoritical Model)
  • Precontemplation : Tidak ada niat berhenti minum alkohol
  • Contemplation : Menimbang-nimbang manfaat berhenti minum alkohol
  • Preparation : Mencoba tidak minum alkohol
  • Action : Tidak minum alkohol dalam waktu tertentu
  • Maintenance : Tidak minum alkohol selamanya
  • Model Komunikasi Persuasi

Mahasiswa Fakultas Keperawatan melakukan Promosi Kesehatan tentang upaya pencegahan Gizi Buruk atau Stunting di Desa Melati. Mahasiswa memberikan contoh dampak penyakit yang timbul akibat gizi buruk, dan mengambil perhatian warga untuk memperhatikan mereka. Membangun minat warga agar terhindar dari gizi buruk. 

Lalu, mahasiswa mengajak masyarakat untuk memenuhi gizi tubuh dengan makanan yang bergizi sehat seimbang. Selanjutnya, mahasiswa memberikan gambaran kebutuhan nutrisi pada tubuh manusia agar masyarakat paham. Terakhir, mahasiswa mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengolah masakan yang tepat agar gizi terpenuhi.

  • Model Theory of Reason Action (Teori Kehendak Perilaku)

Seorang lelaki sering bergadang. Beberapa hari ini, ia merasa kepalanya sering pusing. Ia memiliki seorang teman yang berkuliah di Fakultas Keperawatan. 

Teman tersebut berkata bahwa bergadang adalah suatu perilaku yang tidak baik untuk kesehatan, dan kemungkinan besar, penyebab ia sakit kepala adalah bergadang tersebut. Kemudian lelaki tersebut mencoba untuk tidak bergadang lagi. 

Setelah beberapa waktu, kepalanya tak lagi sakit. Akhirnya, sekarang ia tak lagi bergadang, karena ia berpikir sakit kepalanya disebabkan oleh bergadang.

  • Model Consequences (Konsekuensi)

Saya melihat seorang teman yang tidak mencuci tangan sebelum makan. Saya memberikan edukasi akibat dari tidak mencuci tangan sebelum makan. Setelah itu, sekarang ia mulai rutin mencuci tangan setiap akan makan.

  • Stress dan coping
  • Coping psiko-sosial Adalah reaksi psiko-sosial terhadap adanya stimulus stres yang diterima atau dihadapi oleh klien. Menurut Struat dan Sundeen mengemukakan (dalan Rasmun ; 2004) bahwa terdapat 2 kategori coping yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres dan kecemasan:
  • Reaksi yang berorientasi pada tugas (task-oriented reaction). Cara ini digunakan untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan konflik dan memenuhi kebutuhan dasar. Terdapat 3 macam reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu:
  • Perilaku menyerang (fight) Individu menggunakan energinya untuk melakukan perlawanan dalam rangka mempertahankan integritas pribadinya
  • Perilaku menarik diri (withdrawl) Merupakan perilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari lingkungan dan orang lain.
  • Kompromi Merupakan tindakan konstruktif yang dilakukan individu untuk menyelesaikan masalah melalui musyawarah atau negosiasi.
  • Reaksi yang berorientasi pada Ego. Reaksi ini sering digunakan oleh individu dalam menghadapi stres, atau ancaman, dan jika dilakukan dalam waktu sesaat maka akan dapat mengurangi kecemasan, tetapi jika digunakan dalam waktu yang lama akan dapat mengakibatkan gangguan orientasi realita, memburuknya hubungan interpersonal dan menurunkan produktifitas kerja. (Rasmun, 2004 ; 30-34)

Jenis coping yang konstruktif dan positif

1) Coping yang konstruktif (adaptif)

Merupakan suatu kejadian dimana individu dapat mengatur berbagai tugas mempertahankan konsep diri, mempertahankan hubungan dengan orang lain, mempertahankan emosi dan pengaturan stres (Carpenito, 2000).

  • a. Penalaran
  • b. Objektifitas
  • c. Konsentrasi
  • d. Humor
  • e. Supresi
  • f. Ambiguitas
  • g. Empati
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline