Jamu gendong merupakan warisan budaya bangsa yang harus tetap dilestarikan utamanya bagi generasi penerus bangsa. Karena selain bermanfaat bagi Kesehatan, jamu gendong juga dapat membantu mempertahankan mata pencaharian masyarakat. Di Dusun Jipangan, Desa Kutorejo, Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk, masih ada satu penjual jamu gendong yang mampu mempertahankan eksistensinya menjajakan jamu gendongnya pada pelanggan setianya. Nama pedagang jamu gendong tersebut ialah Mbok Dami berusia 63 Tahun. Mbok Dami berjualan Jamu Gendong hampir 15 Tahun. Jamu yang dijual adalah jamu hasil buatan mbok Dami sendiri dengan dibantu anaknya. Beliau menceritakan proses pembuatan jamu gendongnya dengan dideplok (ditumbuk) dan diparut.
Beberapa jamu yang dibuat oleh Mbok Dami diantaranya, jamu Gepyokan terbuat dari kunyit, sinom (asam muda), daun luntas, dan jahe. Jamu gepyokan baik untuk ibu menyusui dan menghilangkan bau badan. Beras-kencur terbuat dari beras putih, kencur dan jahe. Jamu ini berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan penambah nafsu makan. Paitan terbuat dari temu ireng (temulawak hitam), serai dan laos. Jamu ini berkhasiat untuk mengatasi gatal-gatal, kolesterol, dan asam lambung.
Meskipun banyak dipasaran jamu dengan berbagai macam kemasannya, dengan cita rasa khas dan kwalitasnya Jamu Gendong Mbok Dami mampu bertahan dan menjaga keasliannya, sehingga Mbok Dami penjual Jamu Gendong tidak akan pernah kehilangan pelanggan setianya. Kuner Asem (kunyit asam) terbuat dari kunyit dan asam jawa. Khasiatnya menjaga stamina tubuh. Kunci sirih terbuat dari daun sirih dan temu kunci. Khasiatnya baik dikonsumsi oleh wanita, dan menguatkan gigi.
Mbok Dami juga mengatakan bahwa bahan campuran dari jamu gendongnya adalah gula jawa. Sehingga menciptakan rasa jamu yang khas serta terbuat dari bahan pilihan yang masih segar. Jamu Gendongnya juga dijual dengan harga yang terjangkau, per bungkusnya seharga tiga ribu rupiah. Mbok Dami sangat menjaga kwalitas dari Jamu Gendongnya. Inilah yang menyebabkan para pelanggan selalu menanti untuk menikmati jamu gendong Mbok Dami. Sehingga membuat Mbok Dami masih bertahan dengan jamu gendongnya hingga saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI