Lihat ke Halaman Asli

Thomas Jan Bernadus

A Freelance Blogger

Kuliner | Menikmati Ikan Bakar Ditemani Deburan Ombak di Gunung Sitoli Nias

Diperbarui: 17 September 2019   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Sejak Kamis 12 September 2019 lalu, saya merasa sangat beruntung. Mengapa sangat beruntung? Karena saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Kepulauan Nias, yang masih berada di wilayah Sumatera Utara.

Kalau dahulu hanya ada satu kabupaten yaitu Kabupaten Nias, di wilayah ini sudah ada empat kabupaten dan satu kotamadya. Buah pemekaran. Kini ada nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Nias dan Kota Gunung Sitoli.

Saya berkesempatan untuk berkunjung ke Kabupaten Nias Selatan di Kecamatan Teluk Dalam yang menjadi pusat Kabupaten Nias Selatan. Saya hadir di acara Sail Nias 2019.

Setelah acara puncak Sail Nias 2019 pada 14 September, saya dan teman rombongan Hari Minggu 15 September kembali ke Gunung Sitoli. Alasannya adalah Kami dengan penerbangan melalui Gunung Sitoli. Bandara Binaka.

Perjalanan dari Teluk Dalam ke Gunung Sitoli, melalui perjalanan darat. Butuh waktu tiga jam. Dalam perjalanan ke Gunung Sitoli ini, karena sudah hampir siang, akhirnya kami "dibelokkan" oleh Pengemudi Mobil Sewaan kami. Pak Witman namanya.

Dia membelokkan kami ke sebuah tempat makan yang berada di kawasan Laoworwaru. Ketika belok dan masuk ke areal rumah makan, akhirnya saya sadar. Rumah makan ini berada di bibir pantai. Bersebelahan dengan pantai memang.

dji-0201-jpg-5d80fa74097f361630636482.jpg

Masuk ke dalam restoran, suara deburan ombak dan hembusan angin menyambut. Wah, kalau makan nanti, sekalian menikmati suasana pantai. Pantai di sini cenderung berbatu, jadi ya tidak bisa berenang.

dji-0193-jpg-5d80f9cb0d82305adb41ff72.jpg

Kami pun memesan makanan. Oh iya, nama restoran ini adalah Bamboo House. Saya sedikit bingung karena rumah makan ini tidak terbuat dari Bambu, tapi namanya Bamboo House. Tapi ya sudahlah. 

dokumentasi pribadi

Kami pun memesan ikan bakar. Ikan yang ingin kami santap, bisa dipilih. Ikan masih segar. Kami memilih ikan kerapu dan kuwe. 

dji-0216-jpg-5d80fad9097f360d3a45f932.jpg

Sembari menunggu, kami meminum kelapa muda, tanpa es. Jadi memang masih enak dan terasa kesegaran air kelapanya. Saya juga berkeliling restoran untuk mengambil foto karena sangat suka dengan suasananya.

DI sebelah restoran, ada kursi betoon, menghadap laut. Bisa duduk-duduk sembari melihat laut yang masih bersih dan air yang tidak kotor. Ah indahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline