Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Negara Keropos yang Menggerogoti Negara ini

Diperbarui: 2 Maret 2025   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                   Gambar  by Titi Sumarni

Bahaya Negara "Kropos": Korupsi dan Oplosan yang Menggerogoti Negera.

Istilah Negara Kropos merupakan singkatan dari Negara yang telah dilanda korupsi dan oplosan muncul sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya praktik korupsi dan pemalsuan yang merugikan rakyat. Kasus terbaru terkait PT. Pertamina, dimana terjadi dugaan tindak korupsi serta peredaran bahan bakar oplosan, menjadi bukti nyata bagaimana kebobrokan ini bisa mengancam kesejahteraan masyarajat dan kestabilan negara.

Apa saja dampak Korupsi dan Oplosan bagai Negara

Pastinya Ekonomi akan melemah, artinya anggaran yang seharusnya digunakanuuntuk pendidikan , infrastruktur dan kesehateraan rakyat akan berkurang karena anggaran negara yang bocor akibat korupsi.

Keselamatan Publik Terancam, artinya dari produk oplosan yang digunakan masyarakat dapat membahayakan keselamatan hidup, berisiko mesin cepat rusak dan menimbulkan risiko kecelakaan.

Lemahnya Moral Bangsa, dengan adanya tindakan korupsi dan oplosan yang terus dibiarkan tanpa hukum yang tegas, maka perilaku ini menjadi budaya yang ditoleransi. Akibatnya, generasi berikutnya bisa jadi sebagai generasi kropos selanjutnya karena rendahnya moral dan hukum.

Menghentikan "Kroposisasi" Negara

Untuk mencegah Indonesia menjadi Negara Kropos, perlu langkah nyata dalam memberantas korupsi dan oplosan, seperti tegaknya d hukum yang lebih tegas, pengawasan ketat terhadap industri strategis, serta edukasi moral dan integritas sejak dini.

Negara yang kuat adalah negara yang bebas dari korupsi dan kecurangan. Jika korupsi dan oplosan dibiarkan, maka negeri ini akan terus keropos dari dalam hingga akhirnya runtuh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline