Lihat ke Halaman Asli

Timotius Apriyanto

TERVERIFIKASI

OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Perang Dagang Global dan Pergeseran Lanskap Ekonomi Politik 2025

Diperbarui: 14 Maret 2025   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi perang dagang | sumber:https://gknow.in/us-trade-war-2025-trump-imposes-heavy-tariffs-on-mexico-canada-and-china/

Banyak ilmuwan menyatakan bahwa tiga (3) dekade dari kurun waktu tahun 2000-2030 merupakan era pergeseran semesta sekaligus pergeseran tatanan dunia baru yang sangat signifikan.

Suatu peristiwa besar terjadi berupa Serangan 11 September 2001 yang dikenal sebagai Peristiwa Selasa Kelabu, yang juga disebut Serangan 9/11 atau hanya 9/11. Empat serangan bunuh diri yang telah diatur terhadap beberapa target di New York City dan Washington, D.C. telah memicu Amerika mendeklarasikan perang teror. 

Rentetan peristiwa besar berikutnya mulai dari bencana alam yang semakin sering dan dahsyat ditandai dengan Tsunami tahun 2004, dan pandemi COVID-19 yang melumpuhkan aktivitas ekonomi dan sosial di tahun 2020 - 2022, hingga peningkatan intensitas perang dan konflik bersenjata ditandai dengan serangan Rusia ke Ukraina tahun 2022, telah membentuk kembali lanskap baru geopolitik dan lanskap ekonomi global.

Tahun 2024, dijuluki sebagai "the year of Election," dimana 70 negara menyelenggarakan  pemilu yang berdampak pada 50% total populasi dunia. Fenomena pemilu serentak di dunia 2024 semakin mempertegas dinamika perubahan lanskap geopolitik ini, dengan banyaknya negara yang menggelar pemilihan umum yang berpotensi mengubah arah kebijakan politik serta kebijakan ekonomi dalam dan luar negeri.

Dalam beberapa dekade terakhir ini, dinamika ekonomi global mengalami perubahan signifikan dengan munculnya blok-blok ekonomi baru. Aliansi seperti BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership), dan berbagai kemitraan ekonomi bilateral serta multilateral semakin mempercepat pergeseran keseimbangan ekonomi dunia. Fenomena ini membawa berbagai dampak terhadap ekonomi global, baik dari sisi geopolitik, perdagangan, hingga stabilitas keuangan internasional.

Tahun 2025 ini diwarnai dengan eskalasi perang dagang yang semakin kompleks, terutama melibatkan Amerika Serikat dengan beberapa mitra dagang utama seperti China, negara-negara Eropa, dan Kanada. Ketegangan ini bukan hanya sekadar persoalan tarif, tetapi sekaligus juga mencerminkan pergeseran fundamental dalam dinamika ekonomi dan politik global.

Dunia yang Semakin Terfragmentasi

Ketidakpastian global semakin besar akibat perang militer, perang dagang dan ketegangan ekonomi. Amerika Serikat, yang selama ini menjadi pusat ekonomi global, menghadapi tantangan dalam mempertahankan dominasinya di tengah munculnya blok-blok ekonomi baru. Dampak dari perang dagang ini tidak hanya dirasakan dalam bentuk kenaikan harga barang dan gangguan rantai pasokan, tetapi juga dalam dinamika geopolitik yang semakin terfragmentasi. Negara-negara yang mampu beradaptasi dengan perubahan ini, baik melalui diversifikasi pasar maupun penguatan aliansi ekonomi, akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian global.

Polarisasi Ekonomi dan Politik

Perang dagang telah memperkuat polarisasi antara negara-negara besar, terutama Amerika Serikat dan Tiongkok. Persaingan ini tidak hanya terbatas pada bidang perdagangan, tetapi juga meluas ke bidang teknologi, keamanan, dan pengaruh geopolitik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline